kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Impack Pratama Industri (IMPC) raup pendapatan neto Rp 412,52 miliar pada kuartal I


Senin, 18 Mei 2020 / 07:00 WIB
 Impack Pratama Industri (IMPC) raup pendapatan neto Rp 412,52 miliar pada kuartal I


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen dan distributor bahan bangunan, dan barang plastik, PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) mencatat pendapatan neto naik 17,39% (yoy) dari Rp 351,39 miliar menjadi Rp 412,52 miliar pada kuartal I-2020.

Sekretaris Perusahaan PT Impack Pratama Industri Tbk Lenggana Linggawati menjelaskan, pertumbuhan pendapatan neto di kuartal I salah satunya didorong oleh adanya kontribusi dari entitas anak usaha baru di Malaysia dan Australia.

Asal tahu saja, IMPC memang getol mengembangkan bisnisnya di luar negeri. Pada Mei 2019 lalu saja misalnya, IMPC mengakuisisi aset dan bisnis Megaplas Corporation Sdn Bhd dan Vermax Corporation Sdn Bhd yang berkedudukan di Malaysia.

Baca Juga: Impack Pratama (IMPC) memperkirakan kinerja kuartal II tak sebaik kuartal I

Akuisisi dilakukan melalui anak usaha ImpackOne Sdn Bhd ini memiliki total nilai transaksi sebesar RM 13,13 juta.

Tidak berhenti sampai di situ, IMPC kembali melancarkan ekspansi bisnisnya di luar negeri. Pada 6 Januari 2020 lalu, IMPC melakukan pembelian aset dari produsen produk atap FRP dan polikarbonat, Galaxy Rooflite Pty Ltd pada 6 Januari 2020 lalu.

Adapun jenis aset yang diambil alih meliputi barang persediaan, mesin dan peralatan serta merek dagang dengan nilai transaksi sebesar AU$ 1,5 juta. Transaksi pembelian aset ini dilakukan anak perusahaan IMPC yang berbasis di Australia, yakni ImpackOne Pty Ltd.

Tak pelak, total pendapatan luar negeri sebelum dikurangi eliminasi alias total pendapatan bruto luar negeri tumbuh 22,80% yoy dari semula dari Rp 96,72 miliar di kuartal I 2019 menjadi Rp 118,77 miliar pada kuartal I 2020 lalu.

Sementara itu, total pendapatan dalam negeri tumbuh 16,95%yoy dari Rp 258,63 miliar di kuartal I 2019 menjadi Rp 302,48 miliar pada kuartal I 2020.

Secara terperinci, pertumbuhan pendapatan bruto diperoleh di semua segmen usaha. Segmen manufaktur misalnya tercatat tumbuh 21,94% yoy miliar menjadi Rp 397,07 miliar. Sementara itu, segmen distribusi juga  tercatat tumbuh  22,98% yoy menjadi Rp 256,06 miliar.

Adapun pertumbuhan paling tinggi dijumpai pada segmen real estate yang melesat naik 67,89% yoy dari Rp 2,93 miliar di kuartal I 2019  menjadi Rp 4,93 miliar pada kukartal I 2020.

Sebenarnya, pertumbuhan pada sisi pendapatan juga diiringi kenaikan pada beberapa pos beban. Beban pokok pendapatan misalnya, tercatat naik sekitar 8,52% menjadi Rp 261,49 miliar di kuartal I 2020. Sebelumnya, beban pokok pendapatan IMPC tercatat sebesar yoy Rp 240,96 miliar pada periode sama tahun sebelumnya.

Baca Juga: Pendapatan Impack Pratama Industri (IMPC) kuartal I 2020 tumbuh 17,39%

Kenaikan juga dijumpai pada beban usaha dan beban lainnya. Melansir laporan keuangan interim tahun 2020, beban usaha IMPC tercatat naik sekitar 44,17% yoy dari Rp 66,86 miliar di kuartal I 2019 menjadi Rp 96,39 miliar pada kuartal I 2020. Sementara, beban lainnya meroket 618,44% dari Rp 2,46 miliar di kuartal I 2019 menjadi Rp 17,69 miliar di kuartal I 2020.

Kendati demikian, IMPC berhasil menekan biaya keuangan dari semula Rp 17,39 miliar di kuartal I 2019 menjadi Rp 17,38 miliar pada kuartal I 2020. Selain itu, IMPC juga membukukan pertumbuhan penghasilan lainnya sekitar 378,83% yoy menjadi Rp 54,93 miliar.

Pertumbuhan tersebut dipicu oleh adanya laba selisih kurs sebesar Rp 52,19 miliar di kuartal I 2020. Sebelumnya akun tersebut tidak ada pada periode sama tahun sebelumnya.

Alhasil, setelah pendapatan neto IMPC dikurangi beban pokok pendapatan, beban  usaha, biaya keuangan dan lain-lain, IMPC berhasil mengempit laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk alias laba bersih sebesar  Rp 59,67 miliar di kuartal I 2020.

Angka ini lebih besar sekitar 166,60% dibanding laba bersih periode sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 22,38 miliar.

Baca Juga: IMPC rajin menjamin utang anak usaha

“Selain karena peningkatan penjualan,  pertumbuhan laba bersih tersebut juga disebabkan oleh keuntungan kurs,” kata Lenggana kepada Kontan.co.id pada Selasa (12/5) lalu.

Per 31 Maret 2020 lalu, aset IMPC tercatat sebesar Rp 2,71 triliun. Angka tersebut terdiri dari ekuitas sebesar Rp 1,46 triliun dan liabilitas sebesar Rp 1,25 triliun.

Sementara itu, kas dan setara kas akhir periode tercatat sebesar Rp 238,74 miliar per 31 Maret 2020 lalu Angka tersebut lebih besar sekitar 9,36% dibanding kas dan setara kas awal periode tahun buku 2020 yang tercatat sebesar Rp 218,29 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×