kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Impor sapi dibuka, harga daging tetap sulit turun


Senin, 17 Maret 2014 / 10:46 WIB
Impor sapi dibuka, harga daging tetap sulit turun
ILUSTRASI. Ada cara mudah yang bisa dilakukan untuk menghilangkan tampilan caption mengganggu pada video Tiktok.


Reporter: Handoyo, Maria Elga Ratri | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pemerintah mulai membuka rekomendasi impor sapi hidup untuk kuartal II-2014. Berdasarkan hitungan Kementerian Perdagangan (Kemdag) akan mengeluarkan izin impor sapi kuartal II-2014 sebanyak  278.000 ekor.

Bachrul Chairi, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan mengatakan, dari perhitungan impor sapi hidup itu, rinciannya sebanyak 214.000 ekor sapi bakalan, dan 65.000 ekor berupa sapi siap potong. "Jumlah tersebut dipersiapkan untuk mengantisipasi hari besar dan stabilisasi harga," katanya akhir pekan lalu.

Namun, Bachrul belum bisa menentukan perkiraan rekomendasi impor untuk sapi indukan atau sapi betina produktif. Pasalnya, jumlah impor sapi indukan kini bukan syarat wajib bagi importir untuk merealisasikan impor sapi bakalan ataupun sapi potong.

Bachrul bilang, syarat kewajiban impor sapi indukan masih terlalu berat untuk diimplementasikan oleh pelaku usaha di bidang penggemukan sapi (feedloter).

Pasalnya,  manajemen perusahaan penggemukan dengan perusahaan indukan berbeda. Dari sisi finansial, bisnis sapi indukan  baru bisa ekonomis bila diintegrasikan dengan usaha perkebunan kelapa sawit.

Sementara itu, realisasi impor sapi hidup untuk kuartal I-2014 belum maksimal. Mengutip data Kementerian Perdagangan, realisasi impor sapi hidup hingga awal Maret 2014 baru mencapai 50% dari perencanaan impor yang diberikan  sekitar 160.000 ekor.

Artinya, realisasi impor sapi hidup kuartal I-2014 kurang lebih baru sekitar 80.000 ekor. Menurut Bachrul, jika dirinci, realisasi impor sapi hidup pada kuartal I-2014 sebanyak 60.000 ekor berupa sapi bakalan, dan 12.000 ekor berupa sapi siap potong.

Adapun pengajuan impor sapi indukan, kata Bachrul,  baru mencapai 2.500 ekor yang diimpor oleh dua perusahaan. Jumlah ini masih lebih kecil dari harapan pemerintah yang sekitar satu juta ekor - dua juta ekor per tahun.

Meski upaya antisipasi lonjakan harga daging sudah diupayakan, namun Teguh Boediyana, Ketua Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) bilang harga daging sapi di Indonesia sulit  turun dari Rp 90.000 per kilogram (kg) di tingkat konsumen. Sebab, harga impor sapi sudah tinggi.

Menurut Teguh, saat ini harga sapi impor sekitar US$ 3,12 per kg bobot hidup. Adapun di dalam negeri, harga daging sapi yang sudah digemukkan mencapai sekitar Rp 39.000 per kg bobot hidup. "Saat ini harga daging impor sudah cukup tinggi," katanya.

Untuk itu, Teguh meminta pemerintah cermat menghitung kuota impor agar harga daging sapi lokal tak tertekan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×