kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inalum proyeksikan permintaan aluminium semakin meningkat


Minggu, 24 Oktober 2021 / 13:37 WIB
Inalum proyeksikan permintaan aluminium semakin meningkat
ILUSTRASI. Suasana pabrik pengolahan aluminium milik PT Inalum (Persero), Jumat (8/12).


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT  Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) melihat prospek bisnis aluminium yang masih sangat baik di tahun ini. Seiring dengan melonggarnya pembatasan mobilitas dan kondisi ekonomi yang pulih, Inalum optimistis permintaan komoditas logam ini semakin meningkat. 

Direktur Pelaksana Inalum, Sophie Wattimena mengatakan, prospek bisnis aluminium diperkirakan masih sangat baik khususnya di Indonesia Permintaan domestik masih jauh lebih besar dibandingkan dengan kapasitas produksi yang ada. 

"Kondisi pembatasan mobilitas yang sudah mulai menurun di Jawa dan Bali serta di sisi lain kondisi ekonomi global yang juga sudah mulai pulih termasuk di Eropa, Amerika, dan negara lainnya akan mendorong permintaan aluminium yang semakin meningkat," ungkap Sophie kepada Kontan.co.id, Jumat (22/10). 

Baca Juga: Penyaluran kredit sindikasi turun, begini kata bankir

Di tahun ini, harga aluminium juga meningkat signifikan. Mengacu website ESDM, grafik harga mineral acuan (HMA) aluminium sampai dengan Oktober 2021 di posisi US$ 2.748 per dmt dari yang sebelumnya pada Januari 2021 masih ada di posisi US$ 2.010 per dmt. 

Sophie mengatakan, kenaikan harga aluminium ini tentunya secara umum memberikan dampak positif bagi kinerja Inalum. Permintaan aluminium secara umum masih baik dan sesuai target. 

"Walaupun harga yang cukup tinggi saat ini belum bisa dipastikan secara jangka panjang di tengah kondisi dampak global pandemi Covid-19 yang belum stabil," kata dia. 

Baca Juga: Rapor hijau emiten tambang BUMN, mana yang kinerjanya paling mentereng?

Sembari memanfaatkan situasi naiknya harga aluminium, Inalum tetap melakukan program efisiensi dan transformasi operasi guna mengantisipasi kondisi terburuk apabila harga aluminium menurun seperti pada saat awal-awal pandemi Covid-19. Sophie juga mengatakan, secara bersamaan pihaknya terus meningkatkan daya saing perusahaan secara jangka panjang. 

Di sepanjang tahun ini, Inalum membidik volume penjualan masih dalam level yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya yakni sesuai dengan kapasitas produksi sebesar 250.000 ton per tahun. 

"Namun dari tahun ke tahun Inalum terus mengoptimalkan pendapatannya dengan memaksimalkan produksi dan penjualan value added product (VAP) Inalum seperti billet dan alloy serta upaya penambahan kapasitas produksi yang akan efektif beberapa tahun ke depan," ujar Sophie. 

Di tengah pandemi, isu dekarbonisasi serta green product semakin marak akhir akhir ini. Sophie bilang, tentunya hal ini akan memberikan dampak positif bagi Inalum karena dalam proses produksinya Inalum menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). 

Baca Juga: Marak hilirisasi, momentum tepat IPO Inalum Operating

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×