Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
Djasa Ubersakti juga sedang melakukan kalkulasi mengenai nilai investasi yang dibutuhkan untuk menunjang bisnis jasa pertambangan. Belanja modal (capex) pada tahap awal akan diprioritaskan untuk pengadaan alat-alat berat.
Tak hanya berhenti menggarap segmen komoditas nikel, besi dan granit, PTDU juga akan ekspansif menjajaki penambahan klien untuk jasa pertambangan lainnya baik mineral maupun komoditas batubara. "Sudah pasti kami akan ekspansi. Sudah ada divisi baru untuk itu, dan tentu ada rencana dan targetnya," terang Hizkia.
Agresif Raih Kontrak Baru
Di luar penambahan usaha jasa penunjang pertambangan dan penggalian, PTDU juga agresif membidik kontrak baru. Sebelum pertengahan tahun ini, capaian kontrak baru PTDU bahkan sudah melewati 50% dari target tahunan.
Sepanjang tahun ini PTDU membidik pendapatan sekitar Rp 335 miliar. Adapun kontrak baru yang diincar perusahaan mencapai Rp 330 miliar. Dari target tersebut, order book yang berhasil dibukukan oleh PTDU mencapai Rp 214 miliar atau 64,8% dari target hingga tutup tahun.
Baca Juga: Laba bersih Djasa Ubersakti (PTDU) susut 1,98% menjadi Rp 2,97 miliar pada 2020
Kontrak baru itu antara lain didapat dari proyek pengerjaan infrastruktur jalan, sarana dan prasarana, hingga revitalisasi terminal. Hizkia menyampaikan, raihan kontrak baru PTDU terus bertambah hingga Mei ini.
"Kalau kami lakukan detail perhitungan sekarang sudah mencapai 68%. Dengan raihan itu growth PTDU diharapkan akan melampaui target jika situasi ekonomi membaik," pungkas Hizkia.
Selanjutnya: Pengiriman paket Lion Parcel melesat 100% saat Ramadan-Lebaran 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News