kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.483.000   -4.000   -0,16%
  • USD/IDR 16.757   21,00   0,13%
  • IDX 8.610   -8,64   -0,10%
  • KOMPAS100 1.188   4,72   0,40%
  • LQ45 854   1,82   0,21%
  • ISSI 307   0,26   0,08%
  • IDX30 439   -0,89   -0,20%
  • IDXHIDIV20 511   -0,15   -0,03%
  • IDX80 133   0,33   0,25%
  • IDXV30 138   0,47   0,34%
  • IDXQ30 140   -0,47   -0,33%

INCO Pastikan Produksi Nikel 2026 Tak Turun Meski Target Nasional Dipangkas


Jumat, 19 Desember 2025 / 16:37 WIB
INCO Pastikan Produksi Nikel 2026 Tak Turun Meski Target Nasional Dipangkas
ILUSTRASI. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) memastikan rencana produksi yang diajukan perseroan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) 2026 tidak mengalami penurunan, (INCO) (KONTAN/Intan Sari)


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) memastikan rencana produksi yang diajukan perseroan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) 2026 tidak mengalami penurunan, meski pemerintah berencana memangkas target produksi bijih nikel nasional menjadi 250 juta ton.

Namun, manajemen INCO belum mengungkapkan besaran volume produksi bijih nikel yang diusulkan dalam RKAB 2026 kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Presiden Direktur INCO Bernadus Irmanto mengatakan, saat ini sejumlah proyek smelter perseroan masih dalam tahap konstruksi dan sebagian di antaranya ditargetkan rampung dalam waktu dekat.

Baca Juga: Vale Indonesia (INCO) Raih Peringkat ESG Terbaik Sepanjang Sejarah Perusahaan

Untuk itu, perseroan tetap membidik produksi bijih sesuai rencana awal guna menjamin pasokan bahan baku ke fasilitas pengolahan tersebut.

“Memang ini sudah setengah jalan, ya kita tetap berasumsi, kita akan menyelesaikan proyek-proyek tepat pada waktunya dan berproduksi seperti rencana awal,” ujar Bernadus di Jakarta, Rabu (18/12/2025).

 

Bernadus mengakui telah mendengar wacana pemerintah terkait pemangkasan produksi bijih nikel. Meski demikian, perseroan masih menunggu kejelasan resmi dari pemerintah, terutama mengenai skema dan klasifikasi bijih nikel yang akan terdampak kebijakan tersebut.

"Dengar, cuman ini kan yang mungkin belum dijelaskan, mungkin secara kategorisasinya seperti apa. Ini mau diterapkan bagaimana kan belum jelas," tandasnya.

Selanjutnya: Pramono Sebut Pemprov DKI Buka Peluang Investasi Perikanan dan Pertanian di Sulsel

Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Keuangan dan Karier Besok Sabtu 20 Desember 2025, Peluang Menjanjikan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×