Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen nikel yang juga anggota Mining Industry Indonesia (MIND ID), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), kembali meraih tonggak pencapaian penting dalam perjalanan panjangnya sebagai pemimpin keberlanjutan.
INCO mampu mencatat Environmental, Social, and Governance (ESG) Risk Rating terbaik dalam sejarah perusahaan di angka 23,7 berdasarkan penilaian Sustainalytics. Pencapaian ini menempatkan INCO sebagai perusahaan pertambangan dengan risiko ESG terendah di Indonesia, sekaligus masuk dalam 15 besar perusahaan pertambangan logam terdiversifikasi dengan risiko terendah di dunia.
Pencapaian ini bukan hanya signifikan bagi INCO, melainkan juga menjadi momentum penting bagi industri pertambangan nasional. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan Indonesia mampu memenuhi standar global pertambangan berkelanjutan, transparansi, dan tata kelola yang menjadi landasan transisi energi dunia.
Baca Juga: Dorong Ekonomi Daerah, Nilai Kerjasama IWIP dan WBN dengan UMKM Lokal Rp 4,4 Triliun
Dari skor sebelumnya sebesar 29,8, peningkatan INCO menjadi 23,7 mencerminkan lompatan signifikan sebesar -5,7 poin dalam waktu kurang dari satu tahun, sehingga menunjukkan konsistensi kinerja yang terukur dan bermakna.
Sebagai produsen nikel terkemuka, INCO memainkan peran strategis dalam penyediaan mineral kritis yang mendukung peralihan energi bersih global. Dengan menjaga disiplin ESG yang kuat, INCO memberikan kontribusi terhadap tujuan nasional sekaligus selaras dengan standar internasional seperti Initiative for Responsible Mining Assurance (IRMA), Prinsip-Prinsip ICMM, dan IFC Performance Standards.
Presiden Direktur dan CEO Vale Indonesia, Bernardus Irmanto mengatakan, pencapaian ini bukan hanya milik INCO, tetapi milik Indonesia.
“Ini membuktikan bahwa pertambangan di kawasan Asia Tenggara dapat berdiri sejajar dengan standar global, bahwa pertumbuhan dapat dicapai tanpa mengorbankan integritas, dan bahwa keberlanjutan bukan sekadar slogan, tetapi sistem yang dijalankan setiap hari,” ungkap dia dalam siaran pers yang diterima Kontan, Sabtu (15/11/2025).
Peningkatan rating Sustainalytics tersebut didasarkan pada kinerja terverifikasi di berbagai aspek keberlanjutan utama, termasuk pengelolaan energi dan emisi, keselamatan dan kesehatan kerja, praktik ketenagakerjaan, serta pemberdayaan masyarakat.
Program penutupan tambang dan rehabilitasi INCO kini sepenuhnya selaras dengan praktik terbaik global. Inisiatif keberagaman dan inklusi, mulai dari rekrutmen inklusif hingga pembentukan dewan keberagaman internal, ikut memperkuat posisi perusahaan dalam aspek tata kelola.
Seluruh peningkatan ini telah melalui proses verifikasi independen menggunakan AA1000 Assurance Standard, sehingga memastikan bahwa data keberlanjutan INCO transparan dan kredibel.
Pencapaian ini juga memiliki arti strategis bagi Indonesia. Sebagai negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia, Indonesia berada di pusat transisi energi global. Mineral kritis seperti nikel dan tembaga menjadi fondasi pengembangan kendaraan listrik, infrastruktur energi terbarukan, dan sistem penyimpanan energi yang akan menentukan arah dekarbonisasi dunia.
Keberhasilan INCO menunjukkan bahwa sektor pertambangan Indonesia dapat menjadi model pertumbuhan bertanggung jawab, yang mampu memenuhi permintaan global tanpa mengorbankan integritas lingkungan maupun sosial.
Di bawah kepemimpinan MIND ID, pencapaian ini memperkuat visi Indonesia untuk mentransformasi ekonomi berbasis sumber daya menjadi ekonomi yang ditopang oleh keberlanjutan, transparansi, dan kepercayaan global.
Menurut Bernardus, peningkatan rating ini mencerminkan nilai-nilai yang membentuk identitas perusahaan yaitu integritas, kepedulian, dan keunggulan. Capaian ini menjadi bukti bahwa perusahaan Indonesia dapat bersaing di tingkat global bukan hanya dalam produksi, tetapi juga dalam prinsip.
“Kami bangga turut memperkuat reputasi Indonesia sebagai mitra terpercaya dalam masa depan energi bersih dunia, di mana Indonesia siap memimpin dengan memberikan teladan,” kata dia.
Peningkatan ESG Risk Rating INCO hadir pada waktu yang sangat relevan dalam dinamika perdagangan global. Ketika Amerika Serikat dan Eropa mempercepat investasi energi bersih melalui Inflation Reduction Act (IRA) dan EU Critical Raw Materials Act, rantai pasok global tengah berada di bawah pengawasan ketat terkait etika dan jejak lingkungan.
Dalam konteks tersebut, kinerja INCO menempatkan Indonesia sebagai mitra yang andal, bertanggung jawab, dan mampu menyediakan mineral rendah karbon bagi pasar yang semakin mengutamakan keberlanjutan terverifikasi dibandingkan sekadar volume produksi.
Pengakuan ini juga mencerminkan kematangan perusahaan dalam mengelola risiko, meski di tengah berbagai tantangan industri. Dalam beberapa tahun terakhir, INCO telah beralih dari pendekatan reaktif menuju manajemen ESG yang proaktif, mengintegrasikan keberlanjutan ke seluruh proses operasionalnya, mulai dari tata kelola, kemitraan masyarakat, hingga rehabilitasi keanekaragaman hayati.
Baca Juga: Menthobi Karyatama (MKTR) Optimistis Pendapatan Capai Rp 1,2 Triliun di Akhir 2025
Transformasi ini dicapai bukan melalui kampanye, melainkan melalui praktik nyata yang dijalankan setiap hari, dengan akuntabilitas jelas mulai dari pimpinan hingga tim operasional lapangan.
Chief of Sustainability and Corporate Affairs Officer Vale Indonesia Budiawansyah menambahkan, pencapaian yang didapat INCO bukan garis akhir, melainkan penanda sejauh mana progres yang telah perusahaan capai, dan seberapa besar komitmen yang dipersembahkan bagi masyarakat.
“Komitmen kami tetap sama yaitu bertumbuh secara bertanggung jawab, melindungi yang esensial, dan membuktikan bahwa pertambangan yang dijalankan dengan benar dapat menjadi kekuatan yang membawa kebaikan,” terang dia.
Dengan peningkatan skor yang signifikan dalam satu tahun, dari 30,5 pada Oktober 2024 menjadi 23,7 saat ini, pencapaian ini menegaskan bahwa keberlanjutan bukanlah tuntutan eksternal, tetapi filosofi inti bisnis.
Hal ini mencerminkan transformasi bertahun-tahun yang disiplin serta keyakinan bahwa profitabilitas dan tanggung jawab bukan tujuan yang saling bertentangan, tetapi jalan paralel menuju ketahanan jangka panjang.
Sejalan dengan agenda nasional untuk meningkatkan daya saing industri global, INCO terus memperkuat upaya hilirisasi dan dekarbonisasi Indonesia. Pendekatan perusahaan yang mengedepankan transparansi, jaminan mutu internasional, dan kemitraan dengan masyarakat mencerminkan generasi baru kepemimpinan di sektor pertambangan, kepemimpinan yang menempatkan manusia, lingkungan, dan kinerja pada posisi yang setara.
Selanjutnya: 4 Buku Finance Terbaik untuk Pemula yang Ingin Atur Uang dan Investasi
Menarik Dibaca: 4 Buku Finance Terbaik untuk Pemula yang Ingin Atur Uang dan Investasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













