kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Indocement (INTP) Raih Kenaikan Penjualan Semen 8% di Semester I-2024


Selasa, 06 Agustus 2024 / 09:40 WIB
Indocement (INTP) Raih Kenaikan Penjualan Semen 8% di Semester I-2024
ILUSTRASI. Aktivitas bongkar muat semen merek Indocement produksi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) di pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Senin (5/8/2024). Sempat terperosok ke 6925, harga saham emiten industri dasar dan bahan kimia INTP pada perdagangan saham Senin (5/8) perlahan menguat meski tetap ditutup melemah 0,35% di level 7200. Sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan ditutup anjlok cukup dalam 3,40% ke posisi 7,059,65. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/05/08/2024


Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) meraih kinerja operasional yang cukup mumpuni dalam enam bulan pertama 2024.

Emiten ini membukukan volume penjualan semen dan klinker secara keseluruhan 9,03 juta ton pada semester I-2024. Angka ini lebih tinggi 672.000 ton atau 8% dibandingkan capaian pada semester I-2023. 

Secara keseluruhan volume penjualan semen domestik INTP tercatat  8,87 juta ton, tumbuh 808.000 ton atau 10% pada semester I-2024 berkat adanya tambahan volume dari PT Semen Grobogan.

Hal ini membuat pangsa pasar INTP di dalam negeri (semen saja, mengacu pada data Asosiasi Semen Indonesia/ASI) berada di level 29,4%. Lebih jauh, INTP memiliki pangsa pasar di Jawa 37,7% dan luar Jawa 20,5%. 

Baca Juga: Meski Pendapatan Tumbuh, Laba Indocement (INTP) Justru Tergerus 37,76%

Tidak hanya pasar domestik, INTP juga mampu mencetak penjualan semen ke pasar ekspor sebanyak 163.000 ton pada semester pertama lalu. 

Sementara itu, INTP mengantongi pendapatan neto sebesar Rp 8,12 triliun pada semester I-2024 atau tumbuh 1,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Terjadi peningkatan signifikan pada komposisi pendapatan produk semen curah dari 25,4% pada semester I-2023 menjadi 30,6% pada semester I-2024. Hal ini merupakan dampak dari peningkatan pasokan semen ke ibu kota baru dan percepatan proyek infrastruktur lainnya. 

 

"Volume fighting brand yang lebih tinggi juga berdampak pada harga konsolidasi secara keseluruhan," Corporate Secretary Indocement Tunggal Prakarsa Dani Handajani dalam keterangan resmi, Senin (5/8). 

Baca Juga: Kinerja Lesu, Intip Rekomendasi Saham Indocement Tunggal Prakarsa (INTP)

Beban pokok pendapatan INTP tercatat meningkat menjadi Rp 5,83 triliun pada semester I-2024, lebih tinggi 5,2% menyusul volume penjualan yang lebih tinggi. Hasil ini menghasilkan margin laba bruto sebesar 28,3% untuk semester I-2024.

Beban usaha INTP juga naik 8,8% menjadi Rp 1,74 triliun yang disebabkan oleh volume penjualan yang lebih tinggi dan biaya lainnya dari perluasan operasi pabrik Semen Grobogan. 

Beban operasi lain - neto INTP berada di level Rp 12,4 miliar, lebih tinggi 242,3% seiring adanya keuntungan valas pada semester I-2024 dibandingkan kerugian valas pada semester I-2023, termasuk beberapa penjualan scrap tahun ini.

Hal ini mengakibatkan INTP membukukan margin laba usaha sebesar 7,1% dan EBITDA sebesar 16,4% pada semester I-2024.

Lebih lanjut, pendapatan keuangan neto INTP yang lebih rendah sebesar -Rp 45,4 miliar atau berkurang 203,2% disebabkan oleh beban bunga dari utang yang dikeluarkan untuk akuisisi PT Semen Grobogan. Beban pajak penghasilan neto perusahaan juga turun menjadi -Rp108,5 miliar atau karena laba yang lebih rendah.

"Terakhir, dari angka-angka di atas, laba periode berjalan perusahaan adalah sebesar Rp 434,7 miliar pada semester I-2024," ujar Dani.

Baca Juga: IKN: Peluang Emas Sejumlah Emiten Mengembangkan Sayap Usaha

Tidak ketinggalan, INTP membukukan posisi kas bersih dengan kas dan setara kas sebesar Rp 1,8 triliun hingga 30 Juni 2024.

Manajemen INTP memperkirakan, daya beli masyarakat yang lemah dapat terus menekan permintaan terhadap produk semen kantong, termasuk dampak dari pemilihan umum daerah pada November 2024.

Namun, musim kemarau dan hari libur yang lebih sedikit pada semester II-2024 akan berdampak positif terhadap keseluruhan aktivitas konstruksi.

Baca Juga: INTP Menanti Kenaikan Permintaan Semen

Produk semen curah diperkirakan akan terus tumbuh sejalan pembangunan ibu kota baru dan percepatan proyek infrastruktur utama saat ini.

"Kami mempertahankan pandangan optimis untuk industri semen pada semester kedua dan memperkirakan volume akan tumbuh 2%–3% untuk keseluruhan tahun 2024," tandas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×