kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Indocement Tunggal (INTP) Bukukan Pendapatan Rp 4,24 Triliun pada Kuartal I- 2023


Kamis, 04 Mei 2023 / 05:10 WIB
Indocement Tunggal (INTP) Bukukan Pendapatan Rp 4,24 Triliun pada Kuartal I- 2023


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kinerja keuangan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) berhasil mengalami kenaikan sepanjang kuartal pertama 2023.

Emiten produsen semen merek Tiga Roda ini membukukan pendapatan Rp 4,24 triliun sepanjang periode Januari-Maret 2023. Realisasi ini naik 19,34% dari pendapatan di periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 3,55 triliun. 

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Indocement Antonius Marcos mengatakan, kenaikan pendapatan ini tidak terlepas dari volume penjualan INTP lebih tinggi 3% dari periode yang sama tahun lalu. Sepanjang tiga bulan pertama 2023, INTP berhasil menjual 4,1 juta ton semen.

Baca Juga: Saham-Saham Ini Diburu Asing, Berikut Saran Analis

Adapun faktor yang mendorong kenaikan penjualan, di antaranya yakni optimisme masyarakat yang semakin membaik seiring dengan meredanya pandemi Covid 19. 

Kenaikan volume penjualan dibarengi dengan harga jual rata rata semen yang juga lebih baik dari periode lalu. Sejalan, pangsa pasar INTP  di wilayah Indonesia Timur juga meningkat. 

Di sisi lain, INTP juga mencatat beban yang lebih baik seiring dengan biaya energi yang lebih rendah. “Ini  akibat lebih banyaknya batubara yang kami konsumsi dengan harga domestic market obligation (DMO),” kata Marcos kepada Kontan.co.id, Rabu  (3/5). 

Baca Juga: IHSG Melemah di Awal Perdagangan Selasa (2/5), Sektor Energi Melorot

Sebelumnya, INTP mengaku sudah mengamankan pasokan batubara dengan skema domestic market obligation di kuartal pertama 2023. Terpenuhinya pasokan batubara DMO ini tidak terlepas dari strategi INTP yang membeli lebih banyak batubara dengan harga DMO  pada akhir tahun 2022. 

“Kami tentunya bersyukur pemerintah mengeluarkan assignment letter untuk DMO. Di akhir tahun kami ambil batubara lebih banyak dengan harga DMO, sehingga periode Januari hingga Maret kami punya batubara DMO,” kata Direktur Utama Indocement Christian Kartawijaya. 

Ini terbukti INTP tercatat mampu menekan biaya bahan bakar dan listrik sebesar 7% menjadi Rp 1,32 triliun dari sebelumnya Rp 1,42 triliun.  

Tahun ini INTP diekspektasikan bisa mengumpulkan batubara dengan skema DMO sekitar 60% sampai 70% dari kebutuhan.

Proyeksi ini naik dari raihan batubara dengan harga DMO tahun lalu yang hanya 28%. Banyaknya batubara yang dibeli dengan harga DMO diekspektasikan bisa bermuara pada peningkatan kinerja INTP di 2023.

Marcos menyebut, realisasi penjualan INTP di sepanjang tiga bulan pertama 2023 masih sejalan dengan target penjualan yang dipasang. Adapun INTP menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 2% hingga 4% untuk tahun ini. Angka tersebut sejalan dengan estimasi pertumbuhan penjualan semen domestik nasional.

Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) Saat Harga Batubara Turun

Sebagai perbandingan, Indocement mencatat volume penjualan semen domestik sebesar 17,28 ton sepanjang 2022, menurun 1,6% secara year-on-year (YoY). Sementara itu, volume ekspor INTP sebesar 306 ribu ton, terkoreksi hingga 23,8% YoY. 

Untuk mencapai pertumbuhan ini, INTP akan memperkuat penjualan di pangsa pasar utama semen tiga roda dan semen rajawali, yakni di wilayah metropolitan Jabodetabek dan wilayah Jawa Barat. 

INTP juga akan memperkuat penjualan di wilayah Jawa Tengah, dimana INTP memasok sekitar sepertiga dari konsumsi semen di Jawa Tengah. Pasokan semen di Jawa Tengah akan disokong oleh pabrik INTP yang berlokasi di Cirebon.

Christian mengungkapkan, sepanjang 2022 terjadi penurunan penjualan dan pangsa pasar (market share) di Jawa Tengah seiring munculnya pemain semen baru. Ini membuat persaingan di pasar semen semakin ketat. Untuk menyiasati persaingan ini, INTP merilis merek baru yakni Semen Jempolan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×