kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Indofarma menggaet empat rumah sakit pemerintah


Senin, 03 Desember 2012 / 09:46 WIB
Indofarma menggaet empat rumah sakit pemerintah
ILUSTRASI. Petugas mengukur bidang tanah milik warga melalui program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/wsj.


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Edy Can

JAKARTA. PT Indofarma Global Medika akan menggenjot bisnis pengelolaan laboratorium dan rumah sakit. Tahun depan, anak usaha PT Indofarma Tbk ini membidik empat rumah sakit (RS) milik pemerintah sebagai klien barunya.

Keempat RS yang bakal digandeng Indofarma Global adalah RS Hasan Sadikin Bandung, RSUD Wahidin Sudirohusodo Makassar, RSUP Sanglah Denpasar, dan RSUD R. Syamsudin SH Sukabumi. Dari empat mitra baru itu, IGM menargetkan pendapatan sebesar Rp 75 miliar.

Direktur Utama Indofarma Global, Ike Avianti, menuturkan, Indofarma Global menyiapkan investasi Rp 24 miliar untuk ekspansi itu atau Rp 6 miliar per rumah sakit. "Investasi tersebut kami keluarkan untuk mengadakan alat laboratorium yang canggih dan saling terintegrasi," ungkapnya, akhir pekan lalu.

Menurut Ike, selain pelayanan laboratorium, banyak hal lain yang bisa diintegrasikan untuk menunjang fasilitas kesehatan di RS, seperti ruang dan kamar operasi.

Indofarma Global sudah memulai bisnis pengelolaan laboratorium ini sejak tahun 2009. Namun hingga kini baru ada empat rumah sakit yang bekerja sama dengannya, yaitu RS Cipto Mangunkusomo (RSCM) Jakarta, RSUD Adam Malik Medan, RSUD M. Husein Palembang, dan RSUD Saiful Anwar Malang.

Tahun ini, kerjasama dengan empat RS itu berpotensi menyumbang pendapatan sebesar Rp 50 miliar. Nah, dengan tambahan empat klien, tahun depan, pemasukan dari bisnis pengelolaan laboratorium bisa capai Rp 125 miliar.

Ike berharap, ke depan, setiap kantor cabang Indofarma Global,yang kini berjumlah  30 cabang, bisa menggaet masing-masing satu rumah sakit. "Banyak rumah sakit daerah yang berminat, karena dengan adanya investasi dari kami, mereka tidak perlu menunggu lama tambahan dana dari pemerintah untuk menambah alat kesehatan yang mahal, seperti CT Scan dan mesin cuci darah," paparnya.

Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis Indofarma Global, Ahdia Amini, menambahkan, ini adalah salah satu upaya perseroan menambah portofolio bisnis. Alhasil, perusahaan ini tak hanya dikenal sebagai distributor obat, tapi juga penyedia jasa laboratorium rumah sakit. "Dengan begitu, kami kian mengukuhkan diri di jajaran pelaku bisnis farmasi," ucapnya.

Di bisnis distribusi obat, Indofarma Global akan memperluas jaringan dengan menambah tiga kantor cabang di tahun 2013, sehingga menambah cabangnya menjadi 33. Lokasi yang dipilih adalah Jember, Palu, dan Ambon.

Kebutuhan investasi untuk setiap cabang baru hanya sekitar Rp 10 juta. "Tidak terlalu besar, sebab hanya menambahkan sumber daya manusia dan infrastruktur penunjang," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×