kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indomarco merambah bisnis restoran Jepang


Selasa, 17 September 2013 / 09:36 WIB
Indomarco merambah bisnis restoran Jepang
ILUSTRASI. Ilustrasi harga emas siang ini, Sabtu (30/4/2022), produksi Antam dan UBS di Pegadaian./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/28/01/2022.


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pemilik jaringan ritel Indomaret dan Indomaret Point, PT Indomarco Prismatama, akhirnya resmi masuk ke bisnis restoran. Lewat perusahaan patungan dengan Sato Restaurant System Co Ltd, yaitu PT Indosato Jaya Makmur, perusahaan ini akan mengembangkan restoran Jepang bernama Washoku Sato di Indonesia.

Di perusahaan patungan ini, Indomarco Prismatama menguasai saham mayoritas sebesar 81%, sementara 19% sisanya oleh Sato Restaurant. Adapun modal anak usaha itu sebesar ¥ 170.000 atau sekitar Rp 20 miliar.

Indosato memilih pusat belanja Central Park di Jakarta  Barat sebagai restoran perdana Washoku Sato di Indonesia. Presiden Direktur Indosato Jaya Makmur, Laurensius Tirta Widjaja menjelaskan, perusahaannya menggandeng Sato lantaran sama-sama memiliki jaringan gerai luas. "Di samping itu, kedua perusahaan juga membidik target pasar sama, yaitu keluarga," jelasnya usai pembukaan gerai Washoku Sato, Senin (16/9).

Asal tahu saja, di negara asalnya, Washoku Sato sudah punya lebih dari 210 restoran sejak tahun 1958. Dengan jumlah restoran sebanyak itu, Washoku Sato diklaim sebagai salah satu jaringan restoran terbesar di Jepang.

Target kota besar

Sementara itu, di Indonesia, Indosato Jaya Makmur mengincar predikat restoran Jepang dengan jumlah gerai terbanyak. "Untuk mencapai target itu, kami harus membuka sedikitnya 20 restoran dalam lima tahun mendatang," ujar Masahiko Shigesato, Chief Executive Officer Sato Restaurant sambil menyebut salah satu restoran Jepang yang sudah lebih dulu memiliki 20 restoran di Indonesia.

Untuk membuat satu gerai Washiku Satu, nilai investasinya berkisar antara Rp 10 miliar hingga Rp 15 miliar. Asumsinya, perusahaan harus menyewa area seluas 350 meter persegi (m²) hingga 400 m². Sejauh ini, Indosato masih memprioritaskan kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya untuk ekspansi bisnis.

Sayang, Indosato enggan memberi tahu target penjualan Washoku Sato. Yang jelas, target jumlah pengunjung saban hari antara 350 orang sampai 400 orang.

Laurensius pun memproyeksikan Washoku Sato baru bisa memberi kontribusi signifikan terhadap pendapatan Indomarco Prismatama setelah memiliki 20 gerai. "Setelah tiga atau enam bulan, kami akan memilih beberapa menu untuk dijajakan di gerai Indomaret Point. Mungkin ada tambahan kontribusi dari sana," terangnya.

Sekadar catatan, per Agustus 2013, Indomarco Prismatama sudah mengoperasikan lebih dari 8.300 gerai Indomaret, termasuk di antaranya sekitar 20 unit gerai Indomaret Point.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×