kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia, Australia, Monako rancang agenda selamatkan terumbu karang


Senin, 09 Juli 2018 / 17:53 WIB
Indonesia, Australia, Monako rancang agenda selamatkan terumbu karang
ILUSTRASI. Serah Terima Sekretariat ICRI Kepada Indonesia


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - PARIS. Sebagai bagian dari Sekretariat International Coral Reef Initiative (ICRI), tiga negara yaitu Indonesia, Monako dan Australia tengah merancang agenda pengelolaan perikanan karang untuk rencana aksi kerja tahun 2018-2020. Program yang tengah dirancang adalah penanaman kecintaan generasi muda, penanganan kerusakan karang akibat penangkapan ikan karang, serta menggaet perhatian negara lain untuk mengikuti forum pelestarian

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bersama delegasi Australia dan Monako menyepakati salah satu fokus, yaitu restorasi ekosistem terumbu karang melalui restorasi masyarakat pesisir dan keluarga yang toleran (restoration of coral reef through community restoration and family tolerant).

Susi berpendapat, kepedulian masyarakat pesisir dan keluarga ini dapat ditingkatkan melalui beberapa langkah praktis. Salah satunya melalui pemberian kacamata kedap air (google) bagi anak sekolah dan generasi muda di wilayah yang memiliki ekosistem terumbu karang, seperti halnya yang telah dilakukan KKP di beberapa tempat seperti di Kampung Sahare, Distrik Fak-fak Timur, Papua Barat dan Desa Bone Baru, Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah.

Selain itu, Susi juga mengusulkan penanganan terhadap adanya kecenderungan menjadikan kerusakan karang akibat penangkapan ikan karang hidup konsumsi atau live reef food fish (LRFF) sebagai alasan untuk melakukan reklamasi di kawasan pesisir.

“Banyak yang menjadikan alasan rusaknya terumbu karang sebagai pembenaran untuk melakukan rehabilitasi dengan cara reklamasi, seperti yang belakangan semakin marak terjadi,” tuturnya dalam rilis pers yang diterima Kontan, Senin (9/7).

Maka dengan pengelolaan yang benar, terumbu karang akan tumbuh subur, sehingga tidak ada lagi alasan rehabilitasi dengan reklamasi yang akan mempersempit lautan yang merupakan ladang pencaharian nelayan.

Kemudian untuk memperluas semangat pelestarian terumbu karang berkelanjutan ini, Indonesia yang tergabung dalam Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries, and Food Security (CTI-CFF) akan mengajak negara anggota CTI-CFF lainnya seperti Timor Leste dan Papua Nugini sebagai anggota ICRI.

Indonesia juga berencana mengajak negara-negara Afrika untuk bergabung melalui forum yang dibentuk Kementerian Luar Negeri (Kemlu). Monaco akan melakukan pendekatan dengan negara-negara Timur Tengah dan yang berada di Laut merah. Adapun Australia akan memfasilitasi negara-negara Pasifik untuk bergabung dalam keanggotaan ICRI.

Delegasi Monako yang dipimpin oleh Minister Plenipotentiary, Special Adviser to the Prime Minister on Sustainable Development Issues, Mr. Fautrier juga mengusulkan ICRI agar lebih melibatkan sektor swasta dalam upaya restorasi dan pelestarian terumbu karang sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan.

Oleh karena itu, Monako juga mengusulkan agenda Blue Economy dalam rencana aksi ICRI, di mana kegiatan sektor industri dan aspek ekonomi dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya alam dengan memperhatikan aspek lingkungan.

Sebagaimana konsep blue economy, mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menghasilkan sedikit limbah ke lingkungan, meminimalkan pemanfaatan sumber daya alam yang berlebihan sehingga lebih efisien, dan mengolah limbah menjadi bahan baku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×