Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto
Arif berharap sampai dengan akhir tahun pendapatan dapat kembali tumbuh setelah pada kuartal II terjadi penurunan signifikan. Perseroan berencana melakukan efisiensi untuk mengurangi beban.
Meski demikian, masih belum jelas sektor mana saja yang akan diefisiensikan oleh perseroan. Arif hanya mengatakan akan mengoptimalkan fasilitas di beberapa pelabuhan.
Selain itu, Arif mengungkapkan, yang sedang pihaknya lakukan kedepan disamping menunggu produksi produsen mobil, pihaknya juga melakukan beberapa inisiatif untuk melayani secara langsung atau kontrak langsung dengan produsen mobil yang belum ada kontrak dengan pihaknya.
"Kemudian juga ada satu lagi fasilitas kami di Priok, kebetulan kami bisa mengoperasikan untuk terminal multi purpose sehingga kapal combo bisa kami layani disitu. Ini upaya dari sisi operasional," kata Arif.
Baca Juga: Pindah ke papan utama bursa, begini tanggapan Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC)
Meski aktivitas pengiriman belum normal sepenuhnya, dia mengatakan, hal ini dapat menjadi momentum untuk rebound aktivitas industri manufaktur, termasuk logistik pelayanan bongkar muat kendaraan di terminal perseroan.
Produksi otomotif nasional juga diharapkan pulih, seiring dengan meningkatnya permintaan, sehingga dapat berimbas positif pada kinerja perseroan.
“Dari sisi kesiapan lapangan penumpukan, IPCC tetap beroperasi normal dimana IPCC mendukung ketersediaan layanan bongkar muat maupun pengantaran kendaraan, baik dari luar pulau maupun luar negeri,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News