kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Indonesia produsen terbesar mutiara laut selatan


Selasa, 07 November 2017 / 17:28 WIB
Indonesia produsen terbesar mutiara laut selatan


Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia merupakan produsen terbesar dalam produk mutiara berjenis mutiara laut selatan.

“Produksi mutiara laut selatan dunia sebesar 11 ton, Indonesia produksi 5 ton,” ujar Ketua Umum Asosiasi Budidaya Mutiara Indonesia (Asbumi), Anthony Tanios saat pembukaan Indonesia Pearl Festival, Selasa (7/11).

Anthony bilang Indonesia masih berada pada posisi teratas dalam produksi mutiara total. Berdasarkan pernyataan Anthony, Indonesia berada di peringkat 9 sebagai produsen mutiara secara keseluruhan.

Mutiara memiliki potensi menjadi produk unggulan. Oleh karena itu, Anthony meminta kepada pemerintah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai mutiara. Selain itu diperlukan promosi produk mutiara.

“Mutiara salah satu produk unggulan bernilai tinggi,” ucap Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (Sekjen KKP), Rifky Efendy dalam sambutannya mewakili Menteri KP Susi Pudjiastuti.

Penghasil utama mutiara di Indonesia berasal dari tiram alam dan budidaya. Hal tersebut dinilai belum banyak dikembangkan oleh masyrakat. Rifky bilang potensi budidaya masih bisa dikembangkan.

Perdagangan secara online juga dinilai sedang dikembangkan sehingga akses pembeli lebih mudah untuk melakukan pembelian mutiara. Pada acara tersebut juga Rifky mengungkapkan agar terjadi sinergi antar instansi terkait.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno yang turut hadir dalam acara tersebut. Pengusaha yang menjadi pemerintah DKI Jakarta ini mengakui diperlukan kolaborasi bagi lembaga yang mengurus perdagangan mutiara. “Harus ada kolaborasi seperti memberikan insentif pajak serta promosi,” jelas Sandi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×