kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia Water Fund (IWF) Kelola Dana Rp 15 Triliun, Ini Rencana Terdekat Danareksa


Kamis, 01 Desember 2022 / 19:25 WIB
Indonesia Water Fund (IWF) Kelola Dana Rp 15 Triliun, Ini Rencana Terdekat Danareksa


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  SURAKARTA. PT Danareksa mengelola dana Indonesia Water Fund (IWF) senilai Rp 15 triliun untuk menciptakan kemudahan akses air bersih. 

Lewat IWF, pihaknya akan menghadirkan 10 juta sambungan rumah (SR) baru sehingga akses air perpipaan mampu menjangkau lebih banyak masyarakat. 

Direktur Investasi Danareksa Chris Soemijantoro, menjelaskan pembangunan ekosistem air bersih seringkali bermasalah karena pembangunannya setengah-setengah. 

Seperti misalnya dari hulu sudah dibangun, airnya tersedia, tetapi di hilir tidak ada pipa sambungan ke rumah tangga. Kasus lainnya, sudah ada pipa di hilir tetapi di hulunya belum tersedia. Nah, gap ini lah yang akan  dicarikan solusinya oleh Danareksa. 

Baca Juga: Terdampak Efek Pemilu, Berikut Rekomendasi Saham Sektor Konsumsi

Adapun ketiga anggota Holding BUMN Danareksa terlibat dalam pengelolaan IWF ini yakni Perum Jasa Tirta I (PJT I), Perum Jasa Tirta II (PJT II), dan PT Nindya Karya. 

“Saat ini kami sedang menjajaki satu aset yang memang sudah lama, akan kami refurbish. Sehingga aset tersebut dapat ditingkatkan performanya. Proyek ini ada di Jatiluhur, Jawa Barat,” jelasnya di Surakarta, Senin (28/11). 

Selain meningkatkan kapasitas produksi air, pihaknya juga akan menerapkan teknologi terbaru agar pelaksanaannya dapat terdigitalisasi. 

Chris mengungkapkan, pihaknya juga tengah bekerja sama dengan Kementerian PUPR untuk membuat daftar proyek-proyek yang bisa dibantu oleh IWF. 

“Jadi kami sedang duduk bareng dengan Kementerian PUPR untuk membicarakan pola kerja sama, proyek mana saja yang bisa dibiayai oleh IWF ini,” terangnya. 

Baca Juga: Laba Medco Energi Internasional (MEDC) Melonjak 614% pada Kuartal III 2022

Dia berharap di tahun depan, Danareksa sudah mendapatkan gambaran yang lebih terang mengenai proyek apa saja yang bisa mendapatkan pendanaan dari IWF. “Target kami di 2023 itu skala proyeknya bisa mencapai Rp 15 triliun,” ujarnya. 

Untuk mendukung rencananya ini, pada Oktober 2022 yang lalu Danareksa menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) bersama tiga Strategic Partners dan dua Financial Investors untuk pembentukan dan investasi infrastruktur air bersih melalui IWF. 

Ketiga partner strategis itu ialah Suez Recycling & Recovery Pacific Pte Ltd, PT Moya Indonesia, dan PT CITIC Envirotech Indonesia. Ketiganya akan melakukan pengelolaan aktif atas IWF bersama-sama dengan Danareksa, terutama terkait aspek teknis. 

Sedangkan dua investor finansial untuk IWF ini ialah PT Taspen (Persero) dan BPJS Ketenagakerjaan. Kedua lembaga ini akan berinvestasi pada IWF dengan Danareksa dan Strategic Partners selaku pengelola aktif, apabila platform IWF memenuhi kriteria layak investasi sesuai dengan kebijakan masing-masing pihak.

IWF ini berpegang kepada tiga pilar yakni Akses, Investasi, dan Replikasi (AIR). IWF menawarkan pendekatan investasi khusus penyediaan akses air bersih yang tidak hanya memiliki manfaat berkelanjutan yang terintegrasi dari hulu ke hilir, melainkan juga dapat dijalankan untuk pembiayaan proyek SPAM baru (greenfield) atau juga untuk mengoptimalkan proyek SPAM yang telah berjalan (brownfield). 

Baca Juga: Surveyor Indonesia Dukung BI dan OJK Mitigasi Risiko Iklim dan SDA

Investasi ini akan dilakukan melalui sinergi investasi BUMN, swasta maupun asing, dengan skema yang mudah untuk direplikasi di seluruh Indonesia. 

Skema Investasi dan Replikasi ini diharapkan dapat mendorong minat investor untuk turut berkontribusi dalam sebuah investasi yang memberikan manfaat berkelanjutan, yang mengakselerasi penyediaan infrastruktur air bersih yang merata untuk Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×