Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten group salim, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) memutuskan membangikan dividen tunai sebesar Rp 70,92 miliar dari laba bersih tahun buku 2024.
Keputusan ini disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Rabu (25/6).
Direktur Indoritel, Kiki Yanto, menjelaskan, para pemegang saham menyetujui penggunaan laba bersih 6,62% atau setara Rp 5 per lembar saham sebagai dividen, sedangkan 0,09% atau Rp 1 miliar ditempatkan sebagai dana cadangan dan 93,29% atau sekitar Rp1 triliun lebih sebagai laba ditahan.
Baca Juga: Indoritel Makmur (DNET) Suntik Modal Ke FAST Melalui Private Placement
“Dividen yang dibagikan adalah senilai Rp 70,92 miliar atau sebesar Rp 5 per lembar saham. Itu setara dengan 6,62% dari laba bersih perseroan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk,” ungkap Kiki, dalam Paparan Publik, Rabu (25/6).
Pada tahun 2024 DNET meraih laba bersih tahun berjalan sebesar Rp1,09 triliun, meningkat sebesar 38,73% dari Rp 786,84 miliar pada 2023.
Sementara itu, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp1,07 triliun pada 2024, meningkat sebesar 48,68% dari Rp721,04 miliar pada 2023.
Pertumbuhan positif pada bottom line tahun lalu tersebut tidak lepas dari kinerja positif top line perseroan. DNET mencatat kontribusi positif dari pendapatan pelanggan dan bagian laba dari entitas asosiasi dan ventura Bersama.
Hingga akhir tahun 2024, DNET membukukan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar Rp1,43 triliun, meningkat sebesar 2,71% dari Rp1,39 pada 2023.
Baca Juga: Indoritel Makmur (DNET) Injeksi Modal ke KFC Senilai Rp 40 Miliar
Sedangkan pendapatan laba dari entitas asosiasi dan ventura bersama tercatat sebesar Rp914,15 miliar pada 2024, meningkat sebesar 90,66% dari Rp479,47 miliar dibandingkan tahun 2023.
Haliman Kustedjo, Direktur Utama Indoritel menambahkan, sinergi antara entitas anak dan entitas asosiasi memberikan kontribusi positif bagi kinerja Perseroan.
“Selain meraih pendapatan dari kegiatan usaha entitas anak, Fiberstar. Kami juga mendapat pendapatan laba dari hasil investasi kami di Indomaret, KFC, Taco Bell dan Sari Roti,” tambahnya.
Indomaret yang dikelola oleh PT Indomarco Prismatama merupakan perusahaan ritel nasional terbesar di Indonesia. Saat ini memiliki 23.107 lebih outlet yang tersebar di Indonesia. Indoritel tercatat memiliki 40% saham Indomarco.
Kemudian KFC dan Taco Bell dikelola oleh PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) hingga akhir tahun 2024 KFC memiliki 707 outlet di seluruh Indonesia, sedangkan Taco Bell tercatat 8 gerai.
Baca Juga: Entitas Indoritel (DNET) Teken Perjanjian Pembiayaan dari Bank Mandiri dan BSI
Pada tahun 2024, Indoritel tercatat sebagai pemilik 35,84% saham PT Fast Food Indonesia Tbk.
Sedangkan Sari Roti yang dikelola oleh PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), produsen roti terbesar di Indonesia kini telah memiliki 15 pabrik dengan total kapasitas produksi roti mencapai 5,1 juta potong/hari. Indoritel saat ini memiliki 25,77% saham ROTI.
Sementara itu, FiberStar yang dikelola entitas anak sepanjang 2024 lalu telah memiliki 2,33 juta lebih sambungan/koneksi pelanggan, dengan total bentangan serat fiber optik sepanjang 50.607km.
Baca Juga: YUPI, KIJA, HERO, dan DNET Menggelar RUPS Hari Ini (25/6), Simak Pergerakan Sahamnya
Total pendapatan dari kontrak dari pelanggan tercatat sebesar Rp1,43 triliun pada 2024, meningkat 2,71% dari tahun sebelumnya, Rp1,39 triliun. FiberStar juga tercatat sebagai salah satu Authorized Starlink Partner di Indonesia.
Selanjutnya: BPKH Dinilai Berpotensi Jadi Syarikah Pengelola Haji Profesional dan Terpadu
Menarik Dibaca: DLH Jakarta Jalankan Pilot Project Pengelolaan Sampah di 6 Kelurahan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News