Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi
"Industri otomotif diperkirakan mengalami kontraksi atas penurunan penjualan mobil dan sepeda motor di tahun 2020. Pertumbuhan industri otomotif masih dipengaruhi oleh dampak covid-19, daya beli konsumen dan harga komoditas seperti batubara, sawit dan karet," terang manajemen INDS dalam materi paparan public expose.
Oleh sebab itu, INDS memproyeksikan laba bruto pada tahun 2020 hanya mencapai Rp 219 miliar atau turun 29% dibandingkan capaian tahun 2019. Sejalan dengan itu, laba usaha INDS diperkirakan turun 43% menjadi Rp 74 miliar di tahun ini.
Baca Juga: Akibat pandemi corona, Intiland Development (DILD) tak bagikan dividen
Lalu, laba bersih INDS di tahun 2020 diproyeksikan hanya mencapai Rp 46 miliar atau turun 54% dibandingkan capaian tahun 2019. Pada tahun lalu, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 101 miliar.
Untuk itu, pada tahun ini INDS bakal melakukan pengendalian yang ketat terhadap persediaan bahan baku. Hal itu disesuaikan dengan merosotnya proyeksi penjualan, meski tetap mengantisipasi pemulihan bisnis.
Selain itu, INDS juga akan melakukan pembatasan ketat terhadap pembiayaan investasi, efisiensi biaya produksi dan biaya operasi. Di sisi lain, INDS juga akan tetap mencari terobosan-terobosan baru di pasar ekspor, intensifikasi pasar lokal serta terus menjajaki pengembangan bisnis baru dalam upaya mempertahankan kelangsungan bisnis.
Baca Juga: Kinerja kendor industri komponen
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News