Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, mengungkapkan bahwa peningkatan suhu mendorong kenaikan permintaan AC di dalam negeri.
"Pasar di dalam negeri yang terus meningkat mendorong merek-merek multinasional berinvestasi. Beberapa produsen AC rumah tangga mulai berinvestasi, antara lain Sharp, Daikin, LG dan Midea," ungkap dia kepada KONTAN, Selasa (20/5).
Faisol menyebutkan bahwa kebutuhan AC di Indonesia saat ini diperkirakan mencapai 5 juta hingga 6 juta unit per tahun. Sementara itu, kapasitas manufaktur dan perakitan nasional mencapai 10 juta unit per tahun.
Namun, tingkat pemanfaatan kapasitas produksi (utilisasi) industri AC masih rendah, yakni sekitar 30%–40%. Hal ini dibenarkan oleh Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel), Daniel Suhardiman.
Baca Juga: Pupuk Indonesia Pacu Modernisasi Industri Pupuk Nasional dengan Teknologi & Inovasi
Daniel menyampaikan bahwa saat ini terdapat 18 merek yang melakukan perakitan maupun produksi penuh di Indonesia, dengan total kapasitas produksi lebih dari 4 juta unit untuk pasar domestik dan ekspor. Meski demikian, tingkat utilisasi industri masih berada di kisaran 40%–50%.
Ia menambahkan bahwa permintaan AC residensial di dalam negeri berkisar 2,5 juta unit per tahun. Dari jumlah tersebut, produksi dalam negeri baru mampu memenuhi sekitar 60% hingga 70%.
Tren permintaan memang meningkat, namun pelaku usaha tetap mewaspadai pelemahan daya beli masyarakat dan kebijakan efisiensi anggaran pemerintah yang dapat berdampak terhadap pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News