kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.901.000   -7.000   -0,37%
  • USD/IDR 16.255   69,00   0,43%
  • IDX 6.901   35,74   0,52%
  • KOMPAS100 1.004   4,88   0,49%
  • LQ45 768   3,99   0,52%
  • ISSI 227   1,02   0,45%
  • IDX30 396   2,65   0,67%
  • IDXHIDIV20 457   1,32   0,29%
  • IDX80 113   0,52   0,46%
  • IDXV30 114   -0,13   -0,12%
  • IDXQ30 128   0,82   0,64%

Industri AC Nasional Menggeliat, Produsen Genjot Investasi dan Produksi


Rabu, 21 Mei 2025 / 05:49 WIB
Industri AC Nasional Menggeliat, Produsen Genjot Investasi dan Produksi
ILUSTRASI. Pegawai membersihkan barang-barang elektronik yang di pajang di sebuah toko elektronik di Jakarta, Selasa (25/6/2024). Industri pendingin ruangan (air conditioner/AC) dalam negeri menunjukkan geliat pertumbuhan seiring dengan peningkatan permintaan pasar.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, mengungkapkan bahwa peningkatan suhu mendorong kenaikan permintaan AC di dalam negeri. 

"Pasar di dalam negeri yang terus meningkat mendorong merek-merek multinasional berinvestasi. Beberapa produsen AC rumah tangga mulai berinvestasi, antara lain Sharp, Daikin, LG dan Midea," ungkap dia kepada KONTAN, Selasa (20/5).

Faisol menyebutkan bahwa kebutuhan AC di Indonesia saat ini diperkirakan mencapai 5 juta hingga 6 juta unit per tahun. Sementara itu, kapasitas manufaktur dan perakitan nasional mencapai 10 juta unit per tahun.

Namun, tingkat pemanfaatan kapasitas produksi (utilisasi) industri AC masih rendah, yakni sekitar 30%–40%. Hal ini dibenarkan oleh Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel), Daniel Suhardiman.

Baca Juga: Pupuk Indonesia Pacu Modernisasi Industri Pupuk Nasional dengan Teknologi & Inovasi

Daniel menyampaikan bahwa saat ini terdapat 18 merek yang melakukan perakitan maupun produksi penuh di Indonesia, dengan total kapasitas produksi lebih dari 4 juta unit untuk pasar domestik dan ekspor. Meski demikian, tingkat utilisasi industri masih berada di kisaran 40%–50%.

Ia menambahkan bahwa permintaan AC residensial di dalam negeri berkisar 2,5 juta unit per tahun. Dari jumlah tersebut, produksi dalam negeri baru mampu memenuhi sekitar 60% hingga 70%. 

Tren permintaan memang meningkat, namun pelaku usaha tetap mewaspadai pelemahan daya beli masyarakat dan kebijakan efisiensi anggaran pemerintah yang dapat berdampak terhadap pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×