kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri label dan rekaman incar bisnis musik di ponsel


Kamis, 16 September 2010 / 09:58 WIB
Industri label dan rekaman incar bisnis musik di ponsel


Reporter: Gloria Haraito |

JAKARTA. Setelah bisnis penjualan compact disc (CD) terseok-seok, industri label dan rekaman putar otak mengamankan pendapatan artis. Salah satu caranya adalah dengan menjual album via ponsel.

PT Mahanada Selaras, perusahaan rekaman dan manajemen band bertajuk Soundsation telah memproduksi lebih dari 20 nada sambung pribadi (NSP). "Meski industri lesu, namun untungnya bisnis kami masih tumbuh lebih dari 20%," ujar Nadia Laras, Direktur Soundsation kepada KONTAN, Rabu (15/9).

Nadia pun tak khawatir tentang tren penurunan bisnis NSP. Bila dibandingkan dengan penjualan CD yang berkisar Rp 50.000 per keping, harga bundel album lewat ponsel masih di bawah itu.

"Tapi setidaknya kami bisa melakukan cara lain lagi demi meningkatkan bisnis," ujar Nadia.

Langkah serupa juga dilakukan oleh PT Rajawali Megah Vision. Pendatang baru di industri rekaman ini memandang penjualan NSP masih lebih menggiurkan ketimbang CD. Sebab itu, sejak pertama kali beroperasi tahun lalu, Rajawali Megah fokus menjual NSP.

Hingga kini, Rajawali Megah sudah membidani produksi NSP dari 17 artis dengan masing-masing artis punya NSP sebanyak 2-10 lagu.

Dalam waktu dekat, Rajawali Megah juga berniat menjual lagu lewat ponsel. "Yang paling dekat ialah penjualan album Netral, karena mereka yang paling banyak penggemarnya," ujar Sam Alatas, Eksekutif Promosi Radio Rajawali Megah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×