kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Industri mamin domestik siap unjuk gigi di SIAL Intefood 2019


Senin, 11 November 2019 / 19:20 WIB
Industri mamin domestik siap unjuk gigi di SIAL Intefood 2019
ILUSTRASI. Pemaparan rencana pameran SIAL Interfood. Pelaku industri mamin siap unjuk gigi pada pameran Salon International de I'alimentatoon (SIAL) Interfood 2019.


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku industri makanan dan minuman siap unjuk gigi pada pameran berskala internasional Salon International de I'alimentatoon (SIAL) Interfood kali ini. Pasalnya, dari 880 perusahaan yang berpartisipasi 65% di antaranya merupakan perusahaan lokal sedangkan sisanya berasal dari 30 negara.

Adapun perusahaan asing yang berpartisipasi berasal dari Australia, Argentina, Belanda, Belgia, Tiongkok, Uni Emirates Arab, Ekuador, India, Italia, Jepang, Jerman, Korea Selatan, Kuwait, Lithuania, Malaysia, Mesir, Palestina, Pakistan, Perancis, Polandia, Arab Saudi, Singapura, Taiwan, Turki, Timor Leste, Thailand, Amerika Serikat, Vietnam dan Yunani.

Baca Juga: Dihelat pekan ini, SIAL Interfood bidik transaksi Rp 500 miliar

Abdul Rochim, Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian menyampaikan pameran ini menjadi ajang pemain industri mamin lokal untuk menunjukkan inovasi serta memasarkan produknya ke global. Apalagi tidak hanya perusahaan skala besar, banyak pelaku UMKM yang juga turut serta dalam SIAL Interfood tahun ini.

"65% lebih pelaku usaha makanan dan minuman Indonesia. Kalau kita melihat bukan hanya produk makanan dan minuman luar negeri, tetapi produk-produk dan inovasi perusahaan Indonesia," ujarnya di Jakarta, Senin (11/11)

Apalagi ajang ini juga bisa meningkatkan ekspor produk makanan dan minuman karena banyaknya peluang bisnis yang bisa dimanfaatkan pelaku industri lokal. Terdapak 28 sektor mulai dari produk susu dan telur, keju, daging, ikan, bakery, teh, kopi hingga mesin pengolahan makanan dan minuman terbaru.

"Kami dorong industri makanan dan minuman untuk menerapkan teknologi terbaru. Misalnya untuk prediksi kapan industri makanan dan minuman melakukan perbaikan termasuk distribusinya untuk bisa terapkan industri 4.0," lanjutnya.

Baca Juga: Tahun 2020, Perinus optimistis raih pendapatan bersih Rp 1,2 triliun

Daud D Salim, CEO PT Kristamedia Pratama sebagai penyelenggara menyebut cukup banyak perusahaan berskala UMKM yang ikut berpartisipasi. Hal ini karena keinginan pelaku UMKM untuk naik kelas menjadi perusahaan besar dan mampu melakukan ekspor produknya ke berbagai negara lain.

"Hampir 100 lebih perusahaan kelas UMKM yang ikut, dari pameran ini mereka bisa naik kelas. Ada yang tadinya petani jadi pengusaha tani yang setelah ikut pameran ini mereka mendapatkan order dari Cina," ujarnya.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×