Reporter: Yudo Widiyanto | Editor: Asnil Amri
Selain pukulan terhadap kenaikan bahan baku, industri makanan dan minuman dalam negeri mulai was-was dengan produk produk impor ilegal. Sribugo Suratmo Wakil Ketua Umum Gabungan Industri Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) bilang saat ini mulai marak impor-impor produk mamin ilegal. "Jumlahnya sudah mencapai 10% hinga 15% tahun 2010 dari produk yang beredar, kemungkinan bisa sama pada tahun 2011 ini," ungkapnya, Senin (17/1).
Produk ilegal tetap bisa masuk dan beredar di pasar resmi. Rata rata dengan mengandalkan tanda registrasi ML (makanan luar) berupa stiker yang dibuat di Indonesia namun tidak terdaftar resmi di BPOM. Selain itu sudah banyak yang menempelkan logo halal oleh lebaga sertifikasi halal yang tidak terikat kerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Menurut Sribugo produk impor illegal beredar diantara produk resmi yang ada dipasar. Jenis makanan dan minuman sendiri ada dua jenis regestrasi yakni Makanan Dalam Negeri (MD) dan Makanan Luar (ML). Nah yang resmi terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada tahun 2010 lalu terdapat 12.553 produk."Makanan ilegal kalau sudah masuk ke pasar resmi, sangat sulit penegakan hukumnya," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News