kontan.co.id
banner langganan top
Jum'at, 23 Mei 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.910.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%
  • EMAS 1.910.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%
  • EMAS 1.910.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Industri petrokimia tersandera kurs dollar tinggi


Minggu, 26 Juli 2015 / 18:42 WIB
Industri petrokimia tersandera kurs dollar tinggi


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Bahan baku produksi industri petrokimia yaitu naphta masih 80%-100% impor. Pelaku industri petrokimia merasa terbebani dengan situasi kurs dollar saat ini.

Budi Susanto Sadiman, Wakil Ketua Asosiasi Industri Aromatik, Olefin dan Plastik (Inaplas) mengatakan, industri petrokimia saat ini masih belum bisa lepas dari bahan baku impor. "Iya ini jadi keprihatinan kami semua, bahwa bahan baku industri petrokimia masih banyak yang impor," ujar Budi pada KONTAN, Minggu (26/7).

Naphta masih banyak diimpor lantaran pasokan naphta di Indonesia masih sedikit. Untuk diketahui, naphta adalah minyak mentah olahan, yang digunakan sebagai bahan baku produksi industri petrokimia. Impor naphta mayoritas berasal dari Timur Tengah. Selain itu ada yang impor dari Singapura, Malaysia dan India.

Dikarenakan masih banyak bergantung dari impor, dengan kondisi nilai tukar kurs dollar yang terus menguat membuat industri petrokimia jadi terbebani. "Iya karena untuk impor volume yang sama, kami jadi harus mengeluarkan dana lebih banyak karena kondisi kurs yang seperti ini," ujar Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×