kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri rotan setengah jadi pilih gulung tikar, ini alasannya


Senin, 05 Februari 2018 / 20:25 WIB
Industri rotan setengah jadi pilih gulung tikar, ini alasannya
ILUSTRASI. PENGUMPUL ROTAN KUTAI BARAT


Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Akibat serapan minim, produksi industri rotan terus turun. Serapan yang minim membuat industri rotan setengah jadi menghentikan produksinya.

"Permintaan bahan baku rotan semakin menurun, maka industri setengah jadi menghentikan kegiatan produksinya," ujar Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Rotan Indonesia (APRI), Julius Hoesanoesan kepada KONTAN, Senin (5/2).

Julius bilang produksi rotan setengah jadi tahun 2017 hanya sebesar 15.000 ton. Rendahnya produksi diungkapkan oleh Julius sebagai dampak dari serapan industri pengolah yang turun dari 40.000 ton menjadi hanya sebesar 15.000 ton.

Penurunan produksi juga disebabkan oleh berkurangnya industri rotan setengah jadi. Julius bilang banyak industri rotan setengah jadi yang gulung tikar.

"Saat ini industri hanya tinggal 20% yang masih berproduksi," terang Julius.

Penurunan produksi tersebut memperlihatkan catatan buruk bagi industri rotan Indonesia. Julius kembali menekankan pencarian pasar baru dalam penjualan rotan.

Julius menagih kepada Kementerian Perdagangan (Kemdag) yang sebelumnya bersepakat untuk memperbolehkan ekspor rotan setengah jadi. Ekspor dinilai bisa menaikkan penjualan rotan Indonesia.

Julius bilang pada tahun 2011 ketika ekspor rotan masih diperbolehkan produksi nasional bisa mencapai 110.000 ton per tahun. Namun, ekspor dilarang, maka pasar rotan Indonesia hanya ada di pulau Jawa.

Ekspor rotan dinilai dapat menaikkan pendapatan negara. Hal itu mengingat potensi rotan Indonesia yang dapat dikelola secara lestari mencapai 600.000 ton per tahun.

Namun, hingga saat ini rencana ekspor rotan setengah jadi yang telah dibicarakan sejak September 2017 lalu belum memperlihatkan hasil. Sebelumnya Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri (Dirjen Daglu), Kemdag, Oke Nurwan bilang pemerintah masih melakukan perhitungan kebutuhan industri.

"Rencana ekspor rotan belum karena masih menghitung kebutuhan industri dalam negeri dan produksi," jelas Oke.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×