kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri sanitasi lesu, begini strategi yang dipasang pelaku usaha


Minggu, 15 September 2019 / 17:59 WIB
Industri sanitasi lesu, begini strategi yang dipasang pelaku usaha
ILUSTRASI. Produk TOTO


Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lesunya industri properti mempengaruhi industri sanitasi. Menurut Country Director Kohler Indonesia Ferry Tanumihardja, lesunya industri properti utamanya berpengaruh terhadap low segment atau segmen kelas bawah.

Sementara untuk high segment atau segmen kelas atas, lesunya industri properti  tidak berpengaruh signifikan. "Kohler segmen pasarnya atas, jadi ada pertumbuhan dibandingkan tahun lalu," jelas Ferry ketika dihubungi Kontan.co.id, Sabtu (15/9).

Baca Juga: Properti lesu, bisnis saniter diperkirakan ikut stagnan tahun ini

Meskipun industri sanitary tengah lesu, Kohler tetap mencoba untuk menyasar segmen pasar baru seperti segmen pasar medium. Hal ini dilakukan Kohler sambil terus mempertahankan segmen pasar utamanya, yakni segmen kelas atas.

Adapun menurut Ferry, segmen pasar medium tidak terlalu terpengaruh dengan lesunya industri properti, seperti yang dirasakan oleh segmen pasar kelas bawah. 

Sekadar informasi, Kohler optimistis tahun ini akan mencapai target pertumbuhan penjualan yang dibidik, yakni 40%. Diklaim Ferry, hingga saat ini saja Kohler sudah mencatatkan pertumbuhan penjualan hingga 25%.

Sisa dari target akan didorong dengan beberapa pesanan proyek properti segmen atas yang tengah bergulir. Asal tahu saja,  80% industri sanitary bergantung pada developer atau pengembang. 

Baca Juga: Industri sanitasi lesu, Kohler Indonesia mengandalkan segmen kelas atas




TERBARU

[X]
×