Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Palmex Indonesia 2025 resmi dibuka hari ini, Rabu (14/5), di Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran. Pameran teknologi kelapa sawit internasional terbesar di Indonesia ini memasuki edisi ke-15 dengan skala yang lebih besar. Lebih dari 300 merek dari 30 negara ambil bagian menawarkan solusi masa depan industri sawit.
Palmex tahun ini mengusung tema "Palm Oil 4.0: Digitalization for a Sustainable Industry". Sejumlah teknologi mutakhir seperti perangkat lunak manajemen perkebunan berbasis cloud, sistem pengolahan limbah dan biogas, hingga mesin penyulingan berbasis AI dipamerkan sebagai solusi untuk menjawab tantangan efisiensi dan keberlanjutan di sektor sawit.
Plt. Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian RI Heru Tri Widarto, dalam sambutan yang dibacakan Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma, Ardi Praptono, menyampaikan bahwa kontribusi sawit terhadap devisa negara pada 2023 mencapai US$ 25,61 miliar. Namun, sebagian besar ekspor masih dalam bentuk bahan mentah.
Baca Juga: Menteri KLH Konsolidasikan Industri Sawit dengan Gapki Antisipasi Pencegahan Karhutla
“Indonesia belum mampu membentuk harga CPO dunia karena nilai tambahnya belum optimal. Teknologi pengolahan sangat penting untuk meningkatkan daya saing,” ujar Heru dalam siaran pers, Rabu (14/5).
Badan Pusat Statistik mencatat, sektor pertanian dan perkebunan tumbuh 1,69% pada kuartal III-2024, didorong oleh kontribusi besar dari komoditas kelapa sawit. Sementara, data Kementerian Perdagangan menunjukkan ekspor lemak dan minyak nabati mencapai US$ 14,43 miliar hingga September 2024.
CEO Fireworks Trade Media Group Kenny Yong mengatakan, Palmex bukan hanya ajang pameran, tapi juga platform kolaboratif bagi produsen, penyedia teknologi, dan regulator.
Baca Juga: Apindo Waspadai Lonjakan Biaya Logistik di Tengah Konflik India-Pakistan
“Kami hadirkan konferensi industri, seminar teknis, dan sesi interaktif untuk mendorong transformasi digital dan keberlanjutan di industri sawit,” jelasnya.
Selain pameran, acara ini juga menghadirkan sejumlah pembicara internasional dari Indonesia, Malaysia, dan Thailand yang membahas topik-topik strategis seperti penguatan petani kecil, integrasi konservasi di perkebunan, serta kolaborasi global untuk industri sawit berkelanjutan.
Palmex Indonesia 2025 akan berlangsung selama dua hari hingga Kamis (15/5).
Baca Juga: Palmex Indonesia 2025 Akan Ungkap Berbagai Tantangan & Peluang Industri Kelapa Sawit
Selanjutnya: Shell Ekspansi ke Industri Kosmetik dan Perawatan Diri Melalui Shell Silk Alkane
Menarik Dibaca: Airbnb Perkenalkan Fitur Baru, Pengguna Bisa Pilih Berbagai Layanan dan Pengalaman
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News