Reporter: Nadia Citra Surya | Editor: Test Test
JAKARTA. Produsen sepeda motor optimistis tahun depan industri ini bakal tumbuh 10%. Ini melihat pencapaian penjualan nasional hingga Oktober ini yang telah mendekati angka 5 jutaan unit. Tahun depan, mereka yakin bisa tembus 6 jutaan unit.
"Jika tutup tahun ini penjualan motor bisa mencapai 5,8 jutaan, maka setidaknya tahun depan bisa 6,5 jutaan unit," ujar Ketua Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) Gunadi Sindhuwinta saat bertandang ke Gedung KONTAN di Jakarta, Selasa (24/11).
Sama seperti yang dirasakan para pengusaha otomotif pada umumnya, Gunadi melihat tren penguatan Rupiah dan penurunan suku bunga sebagai faktor utama pendorong laju konsumsi sepeda motor masyarakat Indonesia, terus berlanjut. "Dengan inflasi yang terjaga, Gross Domestik Produk (GDP) juga akan terus tumbuh," imbuhnya.
Gunadi memperkirakan, tahun depan GDP akan bertengger di kisaran angka 4,5%. Ia yakin, dengan demikian pasar sepeda motor bisa tumbuh kurang lebih dua kali lipat dari pertumbuhan GDP, atau meningkat sekitar 10% di tahun depan.
Untuk kategori model, menurutnya, bebek masih akan menguasai pasar, meski pun pertumbuhan pesat juga terjadi di pasar skuter matik (skutik). "Tren menggunakan skutik di kota-kota besar memang makin marak belakangan ini," kata Indra Dwi Sunda, Public Relation Promosi dan Pemasaran Yamaha Motor Kencana (YMKI).
Untuk mencapai pertumbuhan pasar, Gunadi meminta pemerintah mendukung dengan cara memberikan stimulus fiskal maupun finansial. "Dengan demikian suku bunga yang kompetitif bisa terus ada," kata dia. "Tren yang sekarang bisa jadi hanya akan menjadi kondisi sesaat jika tidak terus dijaga," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News