Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Infrastruktur merupakan kunci utama penggerak pertumbuhan dan perkembangan pasar properti di berbagai wilayah Indonesia. Hasil riset Pinhome menunjukkan permintaan beli rumah meningkat hingga 21% di wilayah dengan perkembangan infrastruktur signifikan pada kuartal III-2024.
Dayu Dara Permata, CEO & Founder Pinhome mengatakan, pembangunan infrastruktur yang masif di Indonesia telah membuka akses dan meningkatkan konektivitas antar wilayah, yang pada gilirannya mendorong pertumbuhan pasar properti.
“Peningkatan permintaan rumah terutama di wilayah dengan kemajuan infrastruktur seperti Pulau Jawa, Bali, Lampung dan Kalimantan Timur. Pembangunan Jalan Tol Solo-Yogya, proyek LRT Bali, dan perkembangan Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi faktor pendorong utama,” kata Dayu dalam keterangannya, Minggu (15/12).
Berdasarkan Laporan Pasar Properti Residensial Indonesia Kuartal III-2024 Pinhome tersebut, pembangunan infrastruktur juga meningkatkan pertumbuhan total kesediaan rumah baru, seperti di Kabupaten Sidoarjo yang meningkat lebih dari 3x lipat dan dan Kabupaten Tangerang yang meningkat 34%. Hal ini didorong oleh pembangunan Flyover Djuanda di Sidoarjo dan proyek tol Kamal-Teluknaga-Rajeg-Balaraja (Kataraja) di Kabupaten Tangerang.
Baca Juga: Perusahaan Kongsi Agung Sedayu (PANI) & Anthoni Salim Gelar IPO, Incar Rp 2,3 Triliun
Selain jual beli properti, infrastruktur juga mempengaruhi sewa, pembangunan LRT mendorong permintaan sewa apartemen di Jakarta Utara dan Jakarta Timur naik hingga 4x lipat didorong Proyek LRT Jakarta Fase 1B dan LRT Jabodebek.
Selain itu, laporan Pinhome tersebut juga menunjukkan bahwa kerdit kepemilikan rumah atau apartemen (KPR/KPA) tumbuh positif dimanan KPR syariah dan KPR take over semakin diminati pada kuartal III.
KPR dan KPA mencatat pertumbuhan sebesar 9% pada kuartal III dengan pembiayaan KPR syariah tumbuh 13% di kuartal 3 2024 dimana terjadi lonjakan dua kali lipat pada skema bunga tetap 15 tahun. Sedangkan KPR take over meningkat 26%.
Permintaan properti di Wilayah Suburban Meningkat: Sebanyak 85% transaksi pembiayaan pembelian properti di Jabodetabek berasal dari wilayah suburban, menunjukkan bahwa
peningkatan penghubung antar wilayah mendorong permintaan properti di area penyangga.
Baca Juga: Modernland Realty Optimistis Pasar Properti Menggeliat Tahun Depan
Adapun inventori rumah seken tumbuh signifikan. “Pertumbuhan total inventori rumah seken di Indonesia mencapai 33% di kuartal 3 2024. DI Yogyakarta (62%) dan Sumatera Utara (46%) memimpin pertumbuhan ini, terutama didorong oleh inventori rumah dengan tipe lebih kecil atau sama dengan 54,” jelas Dayu.
Dayu menambahkan, Pinhome hadir untuk memberikan solusi bagi masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan peluang itersebut dan mewujudkan impian properti. Didirikan pada tahun 2020, Pinhome hadir untuk memudahkan akses kepemilikan rumah, khususnya rumah pertama bagi seluruh lapisan masyarakat.
Data internal menunjukkan 4 dari 5 pengguna Pinhome adalah calon pembeli rumah pertama. Pinhome menyediakan layanan pencarian rumah dengan 80% pilihan rumah terjangkau di
bawah Rp 3 Miliar.
Selanjutnya: Tim Prabowo Tekankan Pentingnya Keadilan Dalam Sistem Perpajakan RI
Menarik Dibaca: Ini Warna Cat Rumah Minimalis yang Bakal Ketinggalan Zaman di Tahun 2025!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News