kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.926.000   -27.000   -1,38%
  • USD/IDR 16.550   -11,00   -0,07%
  • IDX 6.852   24,62   0,36%
  • KOMPAS100 991   2,78   0,28%
  • LQ45 766   2,30   0,30%
  • ISSI 219   0,83   0,38%
  • IDX30 397   1,72   0,43%
  • IDXHIDIV20 467   0,46   0,10%
  • IDX80 112   0,40   0,36%
  • IDXV30 115   0,55   0,48%
  • IDXQ30 129   0,28   0,21%

Inggris dan Belanda Minati Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PTAL)


Selasa, 20 September 2022 / 09:24 WIB
Inggris dan Belanda Minati Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PTAL)
ILUSTRASI. Sejumlah warga berjalan menghindari gelombang air laut di Pesisir pantai Utara, Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (23/5/2022). Inggris dan Belanda Minati pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL) di Indonesia


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengakui saat ini sudah ada tiga proposal dari Inggris dan Belanda yang sudah masuk untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL). 

Sedikit memberikan gambaran mengenai PLTAL, pembangkit ini akan mengkonversi energi arus laut menjadi listrik. 

Pada dasarnya, arus laut merupakan gerakan horizontal massa air laut, sehingga arus laut memiliki energi kinetik yang dapat digunakan sebagai tenaga penggerak rotor atau turbin pembangkit listrik. 

Dirjen EBTKE Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengungkapkan, memang saat ini belum ada PLTAL yang beroperasi di Indonesia, jadi masih 0 GW. Namun sudah ada tiga proposal yang masuk ke Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) dan Kementerian ESDM untuk mengembangkan PLTAL. 

Baca Juga: Jika Pasokan Gas Rusia Terhenti, Badan Industri Prediksi Jerman Bakal Hadapi Resesi

“Tiga proposal itu dari perusahaan luar negeri, Inggris dan Belanda,” jelasnya saat ditemui di Kementerian ESDM, Senin (19/9). 

Dadan mengatakan ketiga proposal itu sedang dibahas lebih jauh oleh Kemenkomarves dan PT PLN perihal cara mengeksekusinya. Pihaknya sudah bersepakat minimal ada satu pembangkit yang skalanya harus komersial (pilot project commercial) sebagai percontohan. 

Sudah ada beberapa lokasi yang saat ini dipertimbangkan untuk pengembangan pembangkit arus laut yakni di Larantuka Flores Timur, Alor NTT, Selat Bali, dan banyak potensi di Riau. “Ada beberapa potensi yang coba kita lihat,” ujarnya. 

Dadan menjelaskan, berhubung proyek ini akan dibuat di luar pulau Jawa maka demand listriknya tidak besar. Maka dari itu akan dilihat kombinasi yang paling cocok antara kapasitas pembangkitnya dan keekonomian proyeknya. Idealnya kan semakin besar kapasitas pembangkitnya, proyek makin ekonomis. 

Baca Juga: Inovasi Teknologi Solar & Turbin Pelajar Indonesia Memenangkan Kompetisi Schneider

“Tetapi kalau besar kan gada juga yang butuh listrik di pulau tersebut, makanya lagi dicari kapasitasnya berapa. Kemungkinan 5 MW hingga 10 MW supaya skalanya nendang, kalo terlalu kecil tidak bisa diukur keekonomiannya,” terangnya. 

Sejatinya, sudah cukup lama Indonesia meneliti potensi pembangkit arus laut. Penelitian karakteristik arus laut diawali pada 2005 oleh Puslitbang Geologi Kelautan (P3GL) dengan Program Studi Oceanografi ITB. 



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×