Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pembatalan kenaikan tarif bus Transjakarta untuk menghindari berpindahnya pengguna bus ini ke mobil pribadi atau kendaraan bermotor.
Dia berharap, dengan tidak naiknya tarif, banyak masyarakat tetap menggunakan bus Transjakarta. Dengan begitu, angka kemacetan di Ibukota bisa ditekan.
"Kami tidak ingin ada perpindahan penumpang Transjakarta menggunakan mobil pribadi dan sepeda motor. Kami ingin men-drive masyarakat untuk menggunakan Trans Jakarta. Apalagi, di akhir tahun ada penambahan bus," ujar Jokowi di Kantor Wakil Presiden, Rabu (26/6).
Jokowi menambahkan, sampai akhir tahun nanti, armada bus Transjakarta akan bertambah 600 unit yang berasal dari Pemprov DKI dan 400 unit dari swasta. Dengan penambahan armada tersebut, Jokowi berharap, tarif bus Transjakarta menjadi murah.
Sementara itu, Jokowi memastikan, rata-rata kenaikan tarif angkutan umum sebesar 40%. Kesepakatan kenaikan tersebut telah disetujui pihak Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI.
Sebelumnya, pengusaha angkutan meminta kenaikan tarif 60% hingga 80%. Tapi setelah dilakukan perhitungan, maka kenaikan 40% dianggap sudah paling tepat.
Bagi sopir angkutan umum yang menaikkan tarif secara sepihak, mantan wali kota Solo ini berjanji akan memberikan tindakan tegas. Saat ini PemprovDKI terus melakukan razia kenaikan terhadap angkutan umum.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News