kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini alasan kecepatan internet Indonesia lambat


Selasa, 16 Juli 2013 / 19:53 WIB
Ini alasan kecepatan internet Indonesia lambat
ILUSTRASI. Bisakah Anjing Makan Es Krim?


Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Apakah Anda pernah mengeluhkan lambannya akses internet di Indonesia jika dibandingkan dengan negara lain? Setidaknya, Anda tidak sendirian, sebab Meaningful Broadband Working Group, kelompok kerja di bawah Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Detiknas) mengakui lambatnya akses internet tersebut.

Menurut kelompok kerja itu, jaringan internet di Indonesia lambat karena pita lebar (broadband) di Indonesia masih sangat kecil. "Penetrasi broadband di Indonesia masih di bawah 5%, makanya kalau download data besar bisa berjam-jam," kata Ilham Akbar Habibie yang menjabat sebagai Ketua Meaningful Broadband Working Group saat hadir di Kementerian Koordinator Perekonomian, Selasa (16/7).

Ilham menuturkan, pembangunan jaringan broadband merupakan hal yang mendasar bagi sebuah infrastruktur (meta infrastruktur). Karena dengan jaringan broadband akan menyambungkan antar instansi pemerintah sehingga bisa bertukar informasi dengan cepat.

"Semua butuh sistem broadband mulai dari transportasi, industri, kesehatan, pendidikan dan lainnya," jelas Ilham. Selain itu, Ilham juga mengkritik soal proyek pembangunan Palapa Ring oleh PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).

Baginya, proyek Palapa Ring itu hanyalah tahap awal. Sebab, tahapan lanjutan yang mesti dipersiapkan pemerintah adalah menyambungkan jaringan antar instansi pemerintah, baik pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Untuk itu, Ilham meminta pemerintah serius mengembangkan broadband dan mengajak berbagai pihak. "Indonesia punya Detiknas, tapi selama ini kurang hidup. Itu harus ada komitmen dari paling atas (Pak Presiden)," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×