kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.420   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.095   -46,49   -0,65%
  • KOMPAS100 1.030   -10,30   -0,99%
  • LQ45 803   -9,10   -1,12%
  • ISSI 223   -2,38   -1,06%
  • IDX30 419   -4,71   -1,11%
  • IDXHIDIV20 502   -8,79   -1,72%
  • IDX80 116   -1,49   -1,27%
  • IDXV30 119   -2,82   -2,32%
  • IDXQ30 138   -1,77   -1,27%

Ini alasan kecepatan internet Indonesia lambat


Selasa, 16 Juli 2013 / 19:53 WIB
Ini alasan kecepatan internet Indonesia lambat
ILUSTRASI. Bisakah Anjing Makan Es Krim?


Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Apakah Anda pernah mengeluhkan lambannya akses internet di Indonesia jika dibandingkan dengan negara lain? Setidaknya, Anda tidak sendirian, sebab Meaningful Broadband Working Group, kelompok kerja di bawah Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Detiknas) mengakui lambatnya akses internet tersebut.

Menurut kelompok kerja itu, jaringan internet di Indonesia lambat karena pita lebar (broadband) di Indonesia masih sangat kecil. "Penetrasi broadband di Indonesia masih di bawah 5%, makanya kalau download data besar bisa berjam-jam," kata Ilham Akbar Habibie yang menjabat sebagai Ketua Meaningful Broadband Working Group saat hadir di Kementerian Koordinator Perekonomian, Selasa (16/7).

Ilham menuturkan, pembangunan jaringan broadband merupakan hal yang mendasar bagi sebuah infrastruktur (meta infrastruktur). Karena dengan jaringan broadband akan menyambungkan antar instansi pemerintah sehingga bisa bertukar informasi dengan cepat.

"Semua butuh sistem broadband mulai dari transportasi, industri, kesehatan, pendidikan dan lainnya," jelas Ilham. Selain itu, Ilham juga mengkritik soal proyek pembangunan Palapa Ring oleh PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).

Baginya, proyek Palapa Ring itu hanyalah tahap awal. Sebab, tahapan lanjutan yang mesti dipersiapkan pemerintah adalah menyambungkan jaringan antar instansi pemerintah, baik pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Untuk itu, Ilham meminta pemerintah serius mengembangkan broadband dan mengajak berbagai pihak. "Indonesia punya Detiknas, tapi selama ini kurang hidup. Itu harus ada komitmen dari paling atas (Pak Presiden)," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×