kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini dampak kenaikan harga minyak global ke industri alat kesehatan


Kamis, 25 Februari 2021 / 17:10 WIB
Ini dampak kenaikan harga minyak global ke industri alat kesehatan
ILUSTRASI. Popok


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Alat Kesehatan Indonesia (Gakeslab) menjelaskan harga minyak dunia yang saat ini sedang merangkak naik berdampak pada bahan baku sejumlah produk alat kesehatan. 

Sekretaris Jenderal Gabungan Alat Kesehatan Indonesia (Gakeslab), Randy H. Teguh menjelaskan produk pembalut dan popok dewasa masuk ke dalam kategori alat kesehatan (alkes). Sedangkan untuk popok bayi masuk dalam ketegori Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT). 

"Sejauh ini dari asosiasi belum mendapat laporan rinci dari anggota mengenai kenaikan harga minyak dunia terhadap biaya produksi mereka. Tetapi memang, minyak mempengaruhi harga polimer yang merupakan bahan dasar untuk pembentukan bahan dari raw material popok dan pembalut," kata dia kepada Kontan.co.id, Kamis (25/2). 

Selain itu, polimer juga merupakan bahan dasar untuk masker (kain spunbond dan filter melt blown), alat pelindung diri (APD), atau alat kesehatan lainnya yang berbahan plastik.

Baca Juga: Harga minyak dunia naik, begini pengaruhnya ke bisnis Adaro Energy (ADRO)

Kendati Randy belum mendapatkan laporan yang memerinci dari produsen popok dan pembalut, dia menggambarkan mengapa pelaku usaha berencana menaikkan harga meski saat ini peredaran pembalut dan popok masih cukup di pasaran. 

Dia bilang, secara umum ketika biaya bahan baku naik  otomatis biaya produksi ikut terkerek,  apalagi komponen tersebut cukup besar kontribusinya ke biaya produksi. 

"Selain itu, produk-produk PKRT sebagai produk fast moving goods, relatif persaingannya ketat karena pemainnya sudah banyak sehingga sensitif dengan harga. Otomatis harganya sudah ditekan dan margin tipis sekali," jelasnya. 

Maka dari itu, menurutnya wajar jika pelaku usaha sudah mulai berencana menaikkan harga jual karena biaya bahan baku yang naik tinggi. 

Di sisi lain, untuk produk masker dan APD harganya masih stabil. Selain karena produknya masih mencukupi kebutuhan di pasar, Randy mengatakan sampai dengan sekarang kenaikan harga minyak dunia ke bahan baku masker dan APD masih bisa ditoleransi. Saat ini, bahan bahan baku masker dan APD masih didominasi atau 90% dipenuhi dari luar negeri. 

Selanjutnya: Total cadangan minyak dan gas global Exxon Mobil turun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×