Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Industri Olefin, Aromatik dan Plastik Indonesia (Inaplas) mengapresiasi Kementerian Perindustrian yang telah memperjuangkan perpanjangan kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) pada tahun ini.
Seperti diketahui, program HGBT senilai 6 dolar AS per MMBTU telah berakhir Desember 2024 untuk 7 sektor industri yakni keramik, pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, kaca, dan sarung tangan karet.
"Perpanjangan kebijakan HGBT sangat penting bagi industri petrokimia dan plastik nasional. Jadi kami ucapkan terima kasih kepada Menteri Perindustrian beserta jajarannya yang telah memperjuangkan perpanjangan HGBT ini," kata Wakil Ketua Umum Inaplas Edi Rivai dalam keterangannya, Rabu (29/1).
Edi menjelaskan, perpanjangan HGBT memberikan berbagai dampak positif ke industri, di antaranya daya saing yang lebih baik karena harga gas yang kompetitif mendukung efisiensi operasional industri, sehingga mampu bersaing dengan produk impor.
Baca Juga: Harga Gas Murah Diyakini Bakal Kerek Industri dan Jaring Investasi Baru
Selain itu, kata dia, perpanjangan juga memberikan dukungan terhadap investasi. Sebab, stabilitas harga gas menciptakan kepercayaan bagi investor untuk terus berinvestasi di Indonesia, baik untuk ekspansi kapasitas maupun pengembangan teknologi.
Dampak lainnya juga untuk mendukung pertumbuhan Industri. Dengan biaya produksi yang lebih terkendali, kebijakan ini akan mendorong pertumbuhan sektor industri manufaktur yang menjadi salah satu pilar utama perekonomian nasional
“Selanjutnya, dapat menjaga keberlanjutan lapangan kerja. Industri yang lebih kompetitif dan bertumbuh akan membantu menciptakan dan mempertahankan lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia," ucapnya.
Inaplas berharap kebijakan HGBT terus mendukung ekosistem industri secara berkelanjutan, sehingga kontribusi sektor industri terhadap perekonomian dapat semakin meningkat. Pemasok gas seperti PGN dan lainnya diharapkan dapat mematuhi komitmen terkait pasokan, kuota, dan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
"Jangan dibatasi lagi supplainya, sesuai dengan kontrak yang diberikan. Kepastian pasokan gas dengan kualitas dan harga yang sesuai akan semakin memperkuat dampak positif dari kebijakan HGBT ini," papar Edi.
Baca Juga: Program HGBT Berlanjut, PGN Beberkan Kesiapan Pasokan Gas
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memastikan kebijakan HGBT bagi sektor industri akan diperpanjang penerapannya pada tahun 2025 ini.
Agus mengatakan, terdapat dampak positif HGBT yang tercatat pada periode tahun 2020-2023 adalah sebesar Rp 247,26 triliun, meliputi peningkatan ekspor sebesar Rp 127,84 triliun, peningkatan penerimaan pajak sebesar Rp 23,3 triliun, juga penurunan subsidi pupuk sebesar Rp 4,94 triliun.
“Kebijakan HGBT yang diberikan kepada industri juga memberi nilai tambah sebesar enam kali lipat,” kata Agus dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (25/1).
Selanjutnya: Dalam 5 Tahun, Indonesia Naik ke Urutan 7 Negara dengan Ekonomi Terbesar di Dunia
Menarik Dibaca: Terus Mendaki, Harga Emas Antam Hari Ini (29/1) Melonjak Rp 10.000 ke Posisi Berikut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News