kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini empat perusahaan yang diminta Kemenperin untuk lakukan impor oksigen


Selasa, 06 Juli 2021 / 06:34 WIB
Ini empat perusahaan yang diminta Kemenperin untuk lakukan impor oksigen
ILUSTRASI. Pemerintah berniat lakukan impor okisgen


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Rencana pemerintah untuk melakukan impor oksigen makin jelas. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah berkoordinasi dengan empat perusahaan guna menggelar impor oksigen dan mengantisipasi lonjakan kebutuhan dalam beberapa waktu ke depan.

Direktur Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Kemenperin Fridy Juwono mengungkapkan, sudah ada empat perusahaan yang nantinya diharapkan dapat menyuplai kebutuhan oksigen dalam negeri melalui impor.

"Produsen di Indonesia ada empat perusahaan multinasional, dan mereka juga punya fasilitas di Singapura dan Malaysia. Kami sudah rapat kemarin bahwa mereka siap untuk itu," jelas dia kepada Kontan.co.id, Senin (5/7).

Fridy mengungkapkan, keempat perusahaan tersebut yakni, Air Product, Air Liquide, Linde dan Iwatani.

Kendati demikian, Fridy memastikan saat ini pihaknya masih menanti hitung-hitungan total kebutuhan oksigen untuk jangka menengah hingga jangka panjang. Untuk itu, belum ada penetapan kuota yang dilakukan.

Dia menambahkan, kebutuhan oksigen impor dari Malaysia dan Singapura dipastikan aman. Pasalnya, kebutuhan oksigen untuk industri di kedua negara tersebut juga tengah menurun.

Dengan demikian, ada idle capacity yang bisa dimanfaatkan Pemerintah Indonesia. Adapun, angka total kebutuhan diharapkan sudah dapat diperoleh dalam dua hingga tiga hari ke depan.

Baca Juga: Volume impor oksigen naik double digit di Januari-April 2021

Fridy menambahkan, kebutuhan oksigen sejatinya masih bisa dipenuhi dari dalam negeri. Rencana pelaksanaan impor oksigen ini sendiri sebagai langkah antisipasi jika permintaan semakin melonjak.

"Kalau terjeleknya mungkin (kebutuhan) naik dan tidak mampu lagi, kami punya alternatif impor. Kalau dari Malaysia sama Singapura tidak terlalu lama sampai ke sini," sambung dia.

Fridy menuturkan, saat ini upaya pemenuhan dilakukan 100% dimana alokasi oksigen untuk medis sudah mencapai 1.700 ton per hari. Jika angka kebutuhan oksigen meningkat, dia memastikan masih ada opsi pemenuhan yang dapat dilakukan yakni dengan menguras stok oksigen yang tersisa.

Selain itu, pemenuhan khususnya untuk daerah Jawa juga masih bisa dilakukan produsen dalam negeri dengan opsi pengalihan pasokan dari luar Jawa.

Fridy menambahkan, pelaksanaan impor nantinya diharapkan tidak menemui hambatan berarti. Untuk itu, Kemenperin pun turut menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) demi memastikan kelancaran proses impor oksigen.

Selain itu, tercatat kapasitas produksi gas oksigen di Indonesia mencapai 650 juta ton per tahun, yang mana sebanyak 300 juta ton per tahun terintegrasi dengan pengguna. 

Selanjutnya: Kemenko Marves pastikan impor oksigen akan dilakukan pada pekan ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×