Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Megaproyek-megaproyek senilai triliunan rupiah akan membanjiri Jakarta, dan kota-kota besar lainnya di Indonesia pada tahun ini. Megaproyek tersebut berupa pengembangan fungsi tunggal (single function) dan juga multifungsi (mixed use development).
Head of Research Savills PCI, Anton Sitorus, mengatakan, tahun 2015 ini sektor properti akan bergerak lebih cepat ketimbang tahun 2014 yang mengalami perlambatan. Itu ditandai dengan banyaknya proyek baru yang dipicu menguatnya permintaan.
"Proyek-proyek raksasa senilai triliunan rupiah akan dilansir baik oleh pengembang lokal, maupun kerjasama dengan pengembang asing. Mereka semakin agresif tahun ini dengan merealisasikan rencana pembangunan setelah sempat menundanya tahun 2014," ujar Anton kepada Kompas.com, Rabu (31/12/2014).
Dia menambahkan, tahun 2014 saja yang penuh tantangan banyak dilansir megaproyek baru, apalagi tahun ini yang diyakini akan lebih baik. Menurut Anton, semua indikator untuk sektor properti tumbuh lebih tinggi lagi, terpenuhi. Dengan asumsi perekonomian yang positif, kepastian iklim usaha, dan kepercayaan pasar terhadap pemerintahan baru.
Dalam catatan Kompas.com, tahun 2014 memang diwarnai banyaknya peluncuran proyek-proyek skala besar. Sebut saja Thamrin Nine yang digarap PT Putragaya Wahana di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat.
Thamrin Nine merupakan pengembangan properti multifungsi di atas area seluas 5,2 hektar. Di dalamnya terdapat properti eksisting yang telah beroperasi yakni UOB Plaza dengan berbagai fasilitas pelengkap seperti ANZ Square Podium, Thamrin Nine Ballroom, dan EXIM Melati.
Ekspansi Thamrin Nine terdiri atas 4 gedung apartemen dan dua menara perkantoran yang disertai dengan podium ritel. Konstruksi terbagi dalam dua tahap pengembangan.
Tahap pertama yang akan dibangun adalah satu menara perkantoran dengan struktur 74 lantai setinggi 330 meter, berikut 181 kamar hotel supermewah Waldorf Astoria Hotel & Resorts, dan 3 bangunan apartemen. Sementara itu, tahap kedua terdiri atas satu bangunan apartemen dan satu menara perkantoran. Targetnya, keseluruhan proyek ini tuntas pada 2018 mendatang.
Proyek kakap lainnya adalah Ciputra International. PT Ciputra Property Tbk (CTRP) berkolaborasi dengan Trisula Group melalui PT Ciputra Puri Trisula mengembangkan superblok dengan total nilai investasi sekitar Rp 5 triliun. Ciputra dan Trisula berbagi ventura dengan komposisi masing-masing 55 persen dan 45 persen.
Ciputra International menempati area seluas 7,4 hektar di Jalan Lingkar Luar Barat, Jakarta Barat. Di dalamnya mencakup 10 menara yang terdiri atas enam menara perkantoran, tiga menara apartemen dan satu menara hotel bintang lima dengan jaringan Intercontinental Group, serta pusat gaya hidup dalam bentuk international food plaza.
Tak mau kalah adalah Sinarmas Land Group yang menggandeng Hongkong Land menggarap perumahan terpadu Nava Park di BSD City. Keduanya sepakat membenamkan investasi senilai Rp 7 triliun di atas lahan dengan luas 67 hektar.
Kemudian Astra Property yang juga tidak kalah gesit merilis Astra Tower dan Anandamaya Residences senilai total Rp 7 triliun, di atas area 2 hektar di bilangan Sudirman, Jakarta Pusat.
Astra Tower merupakan perkantoran dengan klasifikasi premium dan telah lulus proses sertifikasi "Platinum Green Mark" dari BCA Singapura. Gedung ini dirancang setinggi 270 meter dan mencakup 47 lantai.
Sedangkan Anandamaya Residences yang dikerjasamakan dengan Hongkong Land, diposisikan sebagai apartemen supermewah dengan harga penawaran serentang Rp 85 juta hingga Rp 87 juta per meter persegi. Anandamaya Residences meliputi tiga menara dengan total 509 unit yang masing-masing didesain setinggi 47 lantai, 44 lantai, dan 44 lantai .
Anandamaya One merupakan apartemen luks dengan luas unit terkecil 217 meter persegi dan terbesar 1.000 meter persegi. Sedangkan unit terkecil menara kedua dan ketiga seluas 131 meter persegi dan terbesar 174 meter persegi.
Raksasa properti lainnya yang memulai perkenalan proyek skala mega tahun 2014 adalah PT Lippo Karawaci Tbk. Tak tanggung-tanggung, pengembang ini hadir dengan dua proyek besar, Embarcadero Park, dan Millenium Village.
Embarcadero Park senilai Rp 2,5 triliun dirancang untuk mengintegrasikan beragam varian properti yang terdiri dari apartemen Embarcadero Suites sebanyak 766 unit, pusat belanja Lippomalls seluas 46.000 meter persegi, dan rumah sakit berkapasitas 300 tempat tidur. Selain itu, proyek ini juga dilengkapi fasilitas klub keluarga, private sky pool, dan pusat hiburan.
Sementara Millenium Village, diprediksi menelan dana sekitar Rp 200 triliun. Proyek raksasa ini mengintegrasikan 12 jenis dan fungsi properti ke dalam satu pengembangan.
Millenium Village yang menempati area seluas 75 hektar, merupakan bagian dari Lippo Village Central Business District CBD, seluas 132 hektar. Di dalam pengembangan ini akan dibangun pusat belanja Lippo Grand Mall dengan luas bangunan 470.000 meter persegi, dua menara perkantoran setinggi 75 lantai dan satu menara perkantoran 100 lantai. (Hilda B Alexander)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News