kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini Perkembangan Kecepatan Internet Sejumlah Provider Menurut Riset EBC


Selasa, 15 Februari 2022 / 11:03 WIB
Ini Perkembangan Kecepatan Internet Sejumlah Provider Menurut Riset EBC


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 yang sudha beralngsung selama dua tahun terakhir telah menekan banyak sektor di seluruh dunia, mulai dari ekonomi, Sosial dan ekonomi. Sejumlah  sektor mengalami dampak tekanan yang luar biasa, tak terkecuali bagi Indonesia.

Ketika puncak varian delta mencuat pada Juli 2021 lalu, pemerintah pada akhirnya memberlakukan kembali beberapa pembatasan untuk menekan penyebaran virus mematikan tersebut.

Mulai dari pembatasan mobilisasi masyarakat keluar daerah, penerapan protokol kesehatan secara ketat, dan lain sebagainya. 

Dampaknya, masyarakat dituntut untuk lebih banyak beraktivitas dan menikmati liburan di rumah, menahan diri untuk tidak bepergian terlebih dahulu. Kini kasus varian Omicron tengah mengalami lonjakan.

Baca Juga: Mudah, Ini 3 Cara Pinjam Pulsa Darurat Smartfren lewat SMS dan USSD

Dalam kondisi tersebut, internet akhirnya tetap menjadi tumpuan berbagai aktivitas masyarakat.  Don Rozano, General Manager Enciety Business Consult (EBC) mengatakan, Buntutnya dari peningkatan kebutuhan internet di rumah tangga, kompetisi penyedia layanan internet terutama fixed broadband menjadi semakin ketat.

"Semua penyedia layanan internet mengumbar janji untuk melayani pelanggan dengan prima. Namun, seperti apa yang dirasakan dan diterima pelanggan sesungguhnya?," kata Don dalam keterangan resminya, Selasa (15/2).

EBC rutin melakukan pengukuran kecepatan internet pada beberapa pelanggan dari 9 provider penyedia layanan fixed broadband di Indonesia. Hasilnya menunjukkan, dalam periode Juni hingga Desember 2021, kesenjangan kecepatan antara upload dan download Biznet terlihat semakin lebar.

Di akhir 2021, kecepatan upload dan download Biznet pada paket 75 Mbps masing-masing sebesar 23,20 Mbps dan 30,60 Mbps (selisih sekitar 7,40 Mbps). Hal tersebut sangat berbeda dengan kondisi di bulan Juni 2021 lalu, di mana kecepatan upload mencapai 34,04 Mbps dan download 34,64 Mbps (selisih sekitar 0,60 Mbps).

Padahal, Biznet selalu mengklaim bahwa kecepatan upload dan download yang diberikan pada pelanggan adalah simetris.

Berbeda halnya dengan IndiHome yang sedari awal memang tidak menawarkan kecepatan upload dan download yang simetris. Namun justru tren selisih kecepatan upload dan download IndHome semakin menyempit.

Jika pada bulan Juni 2021 kecepatan upload IndiHome paket 20 Mbps sebesar 3,70 Mbps dan download 18,32 Mbps (selisih sekitar 14,62 Mbps), maka pada Desember 2021, kecepatan upload-nya menjadi 7,69 Mbps dan download-nya 21,43 Mbps (selisih 13,74 Mbps).

Baca Juga: Optimistis Ekonomi Membaik, Ini Target Telkom Indonesia (TLKM) Tahun 2022

Dengan semakin menyempitnya selisih tersebut membuat rasio upload dan download IndiHome yang 6 bulan lalu 1:5 menjadi 1:3.  Tren kecepatan upload dan download IndiHome dalam 6 bulan terakhir juga makin memanjakan pelanggan diatas 10 Mbps. Sejak Juli 2021, kecepatan download IndiHome melebihi paket kecepatan yang dipilih.

Perbedaan kecepatan upload dan download yang kian melebar tidak hanya terjadi pada Biznet, tapi juga MyRepublic dan FirstMedia. Pada pelanggan FirstMedia paket 150 Mbps, rasio upload dan download di semester kedua 2021 juga semakin melebar dari yang semula 1:5 menjadi 1:10, meski kabar baiknya adalah kecepatan download-nya di bulan terakhir 2021 yang lalu diatas 150 Mbps.   

Pada Juni 2021, kecepatan upload MyRepublic 13,36 Mbps dan download 29,11 Mbps pada pelanggan paket 30 Mbps. Kecepatan upload MyRepublic trennya turun hingga pada akhir tahun berada di angka 12,35 Mbps. Meski pun, download-nya cenderung naik menjadi 37,95 Mbps.

Perbedaan tren tersebut membuat rasio upload dan download mengalami perubahan dari yang semula 1:2 menjadi 1:3.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×