Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. PT Pertamina Hulu Energi (PHE) berniat terus mengembangkan gas metana batubara alias coal bed methane (CBM) di Indonesia. Pertamina Hulu Energi juga sudah mulai menghitung kebutuhan dana investasi CBM dalam 5 tahun ke depan (2013 - 2017) sebesar US $ 1,5 miliar.
Eddy Purnomo, Direktur Operasional Pertamina Hulu Energi menjelaskan pihaknya terus melakukan percepatan pembentukan (PSC/Production Sharing Contract) CBM di area migas Pertamina. "Saat ini kami punya 14 blok CBM, 10 di Sumatera dan 4 di Kalimantan. Kami targetkan tambah 9 blok baru lagi sampai 2015," ujarnya kepada wartawan di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Senin (11/2).
Eddy bilang selain penambahan blok baru, sampai tahun 2017 pihaknya membutuhkan US $ 1,5 miliar untuk melakukan pengeboran lebih dari 200 sumur eksplorasi CBM.
Sementara itu Budi Tamtomo, selaku Vice President Assets of South Sumatera-Java and CBM PT PHE menjelaskan bahwa kebutuhan investasi sebesar US $ 1,5 miliar itu merupakan nilai total investasi yang digabung bersama partner PHE nantinya
"Dana US $ 1,5 miliar itu nilai total nanti akan dibagi oleh partner juga. Tapi untuk biaya dari Pertamina sumber dananya akan berasal dari dana internal," kata Budi. Namun ia tidak menjelaskan lebih lanjut soal perincian dana antara PHE dan partnernya.
Budi bilang dengan biaya investasi dan target pengeboran 200 sumur baru tersebut target produksi gas CBM Pertamina di tahun 2017 akan mencapai lebih dari 100 juta kaki kubik per hari (mmscfd).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News