Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 belum juga usai. Para pemangku kebijakan di berbagai negara lebih memilih untuk sesegera mungkin mengambil keputusan untuk memperbaiki ekonomi hidup berdampingan dengan Covid-19.
Senior Economist Indef Aviliani menyebutkan terdapat 7 tantangan yang muncul akibat pandemi Covid-19, diiringi peluang-peluang yang dapat dimanfaatkan para pelaku ekonomi dan pengambil kebijakan untuk berinovasi demi memperbaiki ekonomi.
Pertama, adanya tantangan ekonomi global yang semakin penuh ketidakpastian dengan fase krisis yang semakin pendek. Namun, hal ini menimbulkan peluang bagi pelaku ekonomi untuk bisa bertahan dan berkembang bila selalu menjalankan strategi yang inovatif dan kreatif.
Baca Juga: Grup Djarum gencar ekspansi bisnis, ini kata Direktur Avere Investama
Kedua, sejumlah sektor industri yang akan tumbuh dan mengarah pada digitalisasi. "Hal ini memunculkan peluang bagi beberapa sektor industri yang perlu menjaga keberlangsungan bisnis dengan meningkatkan pemanfaatan Information and Communication Technology (ICT). Jika tidak, sektor industri akan dilibas oleh perusahaan lain yang lebih inovatif," kata Aviliani dalam paparan virtual dikutip, Rabu (22/9).
Ketiga, pandemi memunculkan tantangan permintaan yang rendah dan membutuhkan waktu cukup lama untuk pulih. Hal ini memberi peluang potensi pasar yang masih besar. Pelaku ekonomi harus memanfaatkan peluang pasar domestik, terutama bagi kelas menengah.
Keempat, pertumbuhan ekonomi diperkirakan masih akan rendah. Namun, masih ada sektor-sektor yang mempunyai prospek cukup baik sehingga ini bisa menjadi sasaran perusahaan ICT, seperti sektor keuangan yang saat ini sedang berbenah diri untuk memperbesar produk digital, dan perusahaan lain yang berlomba-lomba memanfaatkan peran teknologi.
Kelima, pandemi yang cukup lama telah mengubah perilaku masyarakat dalam bertransaksi, berinvestasi dan dalam perilaku hidup. Hal ini memberi peluang perilaku masyarakat beralih ke arah digital akan semakin besar.
Sepanjang 2008-2019, terjadi gejolak ekonomi dunia yang bersumber dari sektor keuangan, energi, maupun perdagangan. Krisis tersebut tidak begitu nyata menekan sisi permintaan dan penawaran. Jika tidak disikapi oleh para pengusaha dan regulator secara cepat maka krisis ekonomi akan terjadi berkepanjangan.
Menurutnya, pandemi Covid-19 mempercepat peralihan sektor industri ke penggunaan teknologi. Sektor-sektor yang dapat dijalankan dengan berbasis teknologi adalah sektor kesehatan, pariwisata, industri, pendidikan, transportasi, agrikultur, perdagangan, perbankan dan asuransi.
Sementara President Director Lintasarta Arya Damar memandang prospek ekonomi tahun 2022 akan cerah seiring dilakukannya vaksinasi secara masif, diikuti perbaikan kebijakan ekonomi di sejumlah negara.
"Pandemi tidak hanya sekadar memporak-porandakan seluruh lini, tetapi juga menjadi pembelajaran di mana hal ini dapat mendorong penggunaan teknologi lebih cepat lagi," ungkap Arya.
Pada dasarnya, teknologi merupakan pendorong pertumbuhan ekonomi. Pandemi Covid-19 juga membuat para pekerja menjadi terbiasa bekerja secara mobile di luar kantor. sebagian orang tetap akan bekerja secara hibrid, bekerja di rumah dan di kantor.
Baca Juga: Kata Menko Airlangga soal peluang industri perfilman di era platform digital
Korporasi yang menerapkan digitalisasi mengalami peningkatan penjualan 21% lebih tinggi daripada perusahaan konvensional. Bahkan, lanjut Arya, keuntungan perusahaan melonjak 16% lebih tinggi dari perusahaan yang tidak menerapkan digitalisasi.
Maka itu, perusahaan perlu mempersiapkan teknologi tepat guna untuk mendukung keberhasilan bisnisnya. Hal ini dapat dilakukan dengan menyerahkan strategi teknologi kepada pihak lain, baik dalam hal pengadaan infrastruktur berteknologi, server, aplikasi, maupun sistem keamanan.
"Lintasarta meluncurkan kembali layanan Lintasarta Cloudeka. Kami menyiapkan Cloud kepada seluruh industri dan di-bundling dengan infrastruktur, cloud, security dan aplikasi. Kami berharap bisa membantu perusahaan untuk turut mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," pungkas Arya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News