Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV), perusahaan daur ulang limbah PET meningkatkan total kapasitas fasilitas pencucian botol plastik di tahun ini hingga melampaui angka 40.000 MT/tahun.
Sebelumnya, perusahaan telah membuka fasilitas pencucian kelima mereka di Subang, Jawa Barat, dengan kapasitas 12.000 MT/tahun.
Selain itu, INOV juga baru-baru ini menambahkan pabrik re-PSF (recycled polyester staple fiber) dengan mengolah plastik daur ulang tanpa limbah keempat mereka dengan kapasitas produksi 7.200 MT/tahun.
Baca Juga: Inocycle Technology (INOV) Tambah Kapasitas Produksi hingga 40.000 MT Per Tahun
Untuk mengimbangi kapasitas produksi tersebut, Inocycle juga terus meningkatkan kemampuan mereka dalam mengumpulkan limbah botol plastik yang merupakan bahan baku daur ulang.
Hingga akhir Desember 2023, INOV telah mengumpulkan sekitar 2,4 miliar sampah botol plastik atau 33 ribu ton sampah botol plastik melalui 9 titik pengumpulan sampah yang mereka miliki.
“Dalam komitmen kami untuk meningkatkan recycling rate terhadap sampah PET, kami berusaha untuk terus memperluas kapasitas produksi dan jaringan pengumpulan. Selain untuk meningkatkan recycling rate yang masih rendah di Indonesia, hal tersebut juga untuk berkontribusi pada ekonomi sirkular.” jelas Direktur INOV, Victor Choi lewat keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (31/1).
“Kami menargetkan kota-kota kecil hingga menengah di Indonesia sekaligus bisa membuka lapangan pekerjaan bagi sektor informal” tambahnya.
Baca Juga: Inocycle Technology (INOV) Genjot Penjualan pada Tahun Depan, Begini Strateginya
Manajemen INOV melihat Indonesia, seperti banyak negara lain di kawasan Asia Pasifik, yang memiliki potensi yang besar untuk daur ulang PET.
Jika merujuk pada data terakhir Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan bahwa Indonesia setidaknya 18,8 juta ton sampah plastik dihasilkan pada tahun 2023.
“Dengan terjangkaunya tenaga kerja dan biaya produksi manufaktur, menjadikan kawasan Asia Pasifik wilayah yang sangat potensial bagi industri daur ulang. Kawasan ini memang sudah lama mendominasi layanan daur ulang limbah global, kontribusi pangsa pasar Asia Pasifik pada tahun 2020 diperkirakan sekitar 40% dari total,” ungkapnya.
Industri daur ulang juga dinilai menyimpan potensi yang cukup signifikan, pada tahun 2023 saja nilai pasar daur ulang diperkirakan mencapai US$55,1 miliar atau sekitar dengan Rp 836 triliun. Industri ini juga diperkirakan akan terus bertumbuh dan melampaui angka 90 miliar Dollar AS pada tahun 2028 dengan Compound Annual Growth Rate sebesar 4,8%.
Di samping itu, dalam meningkatkan akses dan kesadaran masyarakat, Inocycle memiliki perusahaan afiliasi PT Plasticpay Teknologi Daur Ulang, yang merupakan sebuah platform berbasis sosial digital dengan aplikasi bernama PlasticPay.
Baca Juga: INOV Siap Serap Potensi Pasar Daur Ulang PET
Dalam targetnya, PlasticPay berencana membangun 2.000 titik pengumpulan baru di tahun 2024, jadi naik dua kali lipat dari tahun lalu.
“Tidak hanya mengumpulkan botol plastik untuk diproses, INOV dan PlasticPay juga menggencarkan ekspansi dan gerakan-gerakan sosial lainnya untuk mengatasi masalah sampah. Misalnya dengan menggandeng UMKM dan pegiat Industri Kreatif di Indonesia untuk menciptakan produk-produk upcycle yang terbuat dari 100% sampah botol plastik yang telah di daur ulang oleh INOV,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News