kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Insentif Pembelian Kendaraan Listrik Belum Jelas, Penjualan Motor Elektrik Turun


Rabu, 18 Januari 2023 / 14:39 WIB
Insentif Pembelian Kendaraan Listrik Belum Jelas, Penjualan Motor Elektrik Turun
ILUSTRASI. Tangkas Motor Listrik. Insentif Pembelian Kendaraan Listrik Belum Jelas, Penjualan Motor Elektrik Turun.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sejumlah produsen kendaraan listrik mengakui hingga saat ini belum mendapatkan sosialisasi terkait rencana pemerintah memberikan insentif pembelian kendaraan listrik. 

Di tengah masih menggantungnya kabar ini, penjualan motor elektrik turut mengalami penurunan karena masyarakat cenderung menunggu insentif yang telah dijanjikan pemerintah. 

Khusus motor listrik, Kementerian Perindustrian telah memberikan gambaran, insentif yang akan diberikan untuk kendaraan roda dua yakni pembelian motor listrik memperoleh insentif sekitar Rp 8 juta dan motor konversi menjadi motor listrik mendapat insentif sekitar Rp 5 juta. 

Founder dan CEO Tangkas Motor Listrik, Don Papank mengakui pihaknya belum mendapatkan sosialisasi dari pemerintah. Don meminta agar pemerintah segera memutuskan kebijakan ini supaya masyarakat lebih jelas dan tidak menunggu sesuatu yang sifatnya belum pasti.

Baca Juga: Tangkas Motor Listrik Siap Tingkatkan Kapasitas Pabrik Saat Permintaan Melonjak

Lantaran masyarakat menunggu-nunggu insentif yang dijanjikan pemerintah, saat ini penjualan motor listrik mengalami perbedaan dari sebelumnya.

“Namun kami tetap mampu penjual produk ke masyarakat walaupun secara point dan unit memang ada penurunan,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (16/1). 

Meski demikian, Tangkas Motor Listrik telah menyiapkan diri untuk memenuhi permintaan yang meningkat nantinya. Don menyatakan pihaknya siap meningkatkan kapasitas produksi di saat permintaan motor listrik naik terkhusus ketika insentif pembelian kendaraan listrik sudah berjalan. 

“Kapasitas produksi kami sangat mencukupi. Bahkan perbulan ini kami sudah menambah pabrik di Bandung dan Bekasi di luar pabrik yang sudah ada,” jelasnya. 

Dia mengungkapkan, kapasitas produksi Tangkas Motor Listrik saat ini sebesar 4.000 unit per bulan dan dapat ditingkatkan dua kali hingga tiga kali lipat sesuai dengan permintaan. 

Baca Juga: Insentif Pembelian Kendaraan Listrik Masih Dibahas

Adapun CEO & Co-Founder PT Alessa Motors Nusantara, Tindjaja Soetadji menyatakan pihaknya juga belum mendapatkan sosialisasi terkait rencana pemerintah yang akan memberikan insentif untuk membeli kendaraan listrik. 

“Penjualan menurun, banyak orang yang menahan pengeluaran untuk membeli kendaraan listrik,” terangnya. 

Soetadji mengakui pihaknya tidak melakukan persiapan khusus untuk menghadapi peningkatan permintaan ataupun meningkatkan harga jual produknya.  “Tidak ada persiapan khusus kami hanya wait & see saja,” tandasnya. 

Soetadji memaparkan saat ini kapasitas pabrik motor Alessa 200 unit per hari atau kurang lebih 5.000 per bulan. Namun saat ini utilisasi pabrik baru mencapai 15% sehingga ketika ada lonjakan permintaan seiring dengan berjalannya pemberian insentif, pihaknya belum perlu melakukan investasi tambahan untuk menambah kapasitas. 

Beberapa waktu lalu, Marketing Communication Viar Motor Indonesia, Frengky Osmond menyatakan sampai saat ini belum ada pembicaraan terkait pemberian insentif ini ke pelaku usaha, maka itu dia menunggu kejelasan jutlak. 

“Dengan wacana pemberian insentif yang digaungkan oleh Kemenko Marves dampaknya besar sekali. Cukup banyak masyarakat yang menghubungi kami menanyakan subsidi sebelum mau membeli motor listrik,” ujarnya saat dihubungi terpisah. 

Baca Juga: Pembiayaan Kendaraan Listrik Kencang

Saat ini penjualan motor Viar masih didominasi ke perusahaan melalui skema business to business (B2B) sedangkan untuk segmen ritel masih kecil. 

Dia menjelaskan, kapasitas pabrik Viar cukup tinggi yakni 1.000 unit per minggu atau 4.000 unit per bulannya. Namun, saat ini pihaknya memproduksi sesuai dengan kebutuhan dan mengamankan stok nasional karena kendaraan listrik tidak bisa disimpan terlalu lama karena berkaitan dengan baterai. 

Pada Jumat pekan lalu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menyatakan insentif untuk pembelian kendaraan listrik sedang dalam tahap pembahasan dan sebentar lagi akan dirampungkan. 

Baca Juga: Dongkrak Penjualan, Tesla Pangkas Harga Mobil Model 3 dan Model Y Hingga 13,5%

“Sebentar lagi sabar,” ujar Arifin ketika menjawab pertanyaan mengenai keputusan insentif kendaraan listrik di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (13/1). 

Selain soal insentif kendaraan listrik, Arifin juga turut menyoroti perihal pentingnya ekosistem kendaraan listrik khususnya memanfaatkan sumber daya alam Indonesia untuk menghasilkan industri yang besar dan memberikan nilai tambah. 

Export oriented (produk) bernilai tambah yang paling optimal,” jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×