Reporter: Leni Wandira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah perlambatan ekonomi dan meningkatnya biaya operasional, integrasi logistik mulai dipandang sebagai strategi efisiensi baru bagi pelaku usaha.
Model layanan all-in-one enabler seperti yang dikembangkan Fulfillment At Speed (FAS) memungkinkan perusahaan mengelola distribusi, pergudangan, dan pemenuhan pesanan secara terpadu tanpa harus menambah biaya dan sumber daya besar.
“Selama ini banyak pelaku usaha melihat logistik hanya sebagai pusat biaya. Padahal dengan pendekatan terintegrasi, logistik bisa menjadi penggerak pertumbuhan,” ujar Alvin Hadibowo, Direktur Komersil FAS, Selasa (21/10/2025).
Seiring meningkatnya transaksi e-commerce, pelaku usaha dituntut menyediakan layanan pengiriman yang cepat dan transparan. Namun, data Google & Temasek e-Conomy SEA 2024 menunjukkan hanya 42% penyedia logistik di Indonesia yang mampu memberi pembaruan pengiriman real-time. Kondisi ini memperlihatkan masih terbukanya ruang perbaikan dalam rantai pasok nasional.
Baca Juga: Pelindo Solusi Logistik Bukukan Pertumbuhan Positif Hingga Agustus 2025
Menurut Alvin, banyak pelaku usaha, terutama startup dan UMKM, kesulitan menyeimbangkan antara memperkuat operasional dan mengembangkan sisi komersial. Dengan sistem logistik terpadu, beban operasional bisa ditekan dan efisiensi meningkat tanpa mengorbankan kecepatan pelayanan.
FAS menawarkan layanan menyeluruh yang mencakup pergudangan berbasis AI, pemenuhan pesanan, distribusi online maupun offline, serta layanan pelanggan 24 jam. Teknologi pemantauan real-time juga memungkinkan pemilik usaha melacak proses dari gudang hingga ke tangan konsumen.
“Integrasi antara gudang dan distribusi online-offline membuat proses bisnis lebih efisien dan mudah diperluas,” kata Alvin.
Sekretaris Jenderal DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Trismawan Sanjaya, menilai model all-in-one sejalan dengan arah kebijakan pemerintah yang mendorong efisiensi logistik nasional.
"Kalau dia all-in-one, overhead-nya satu. Kalau pakai beberapa pihak, pajaknya juga berlapis,” ujarnya.
Baca Juga: Dorong Transformasi Logistik, ALFI CONVEX 2025 akan Digelar November Nanti
ALFI juga telah memberi masukan dalam penyusunan Rancangan Peraturan Presiden tentang Penguatan Logistik Nasional, agar model layanan terintegrasi lebih mudah diterapkan oleh pemain lokal yang masih menghadapi hambatan izin dan perpajakan.
Pendekatan terpadu ini mulai dirasakan manfaatnya oleh pelaku usaha, termasuk Tatuis, produsen mukena dan sajadah.
"Kami butuh distribusi cepat menjelang Ramadhan agar stok lebih dekat ke toko-toko di luar Jabodetabek. Program FAS membantu mempercepat pengiriman,” ujar Mira Gartina Sumawijaya, Co-Founder Tatuis.
Perusahaan global seperti Samsung juga memanfaatkan FAS untuk mengintegrasikan gudang, manajemen pesanan, dan pengiriman. Hasilnya, lebih dari 99% pesanan berhasil dikirim sesuai Service Level Agreement (SLA), yang berdampak langsung pada peningkatan kepuasan pelanggan.
Baca Juga: Konflik AS-Iran Ancam Rantai Pasok Global, ALFI Dorong Penguatan Logistik Nasional
Selanjutnya: Laba Ancol (PJAA) Turun 41,72% Jadi Rp 58,62 Miliar per Kuartal III-2025
Menarik Dibaca: 3 Zodiak yang Cerdas dan Intuisinya Tajam, Siapa Saja?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News