Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesian Paradise Property Tbk optimis menjaga kinerja keuangan perseroan. Tak ayal tahun ini perseroan membidik pendapatan Rp 900 miliar dengan laba usaha diperkirakan mencapai Rp 150 miliar.
Chief Financial Officer Indonesian Paradise Property Diana Solaiman menyebutkan tahun ini pihaknya masih mengembangkan proyek eksistingnya. Saat ini perseroan memiliki empat proyek berjalan yang mana tiga proyek berada di Bali dan lainnya berada di Makassar.
Baca Juga: Premier Qualitas gandeng Trisula Group bangun proyek di Karawang
Ketiga proyek yang berada di Bali yakni Hotel Aloft dan Yello Kuta Beach, extension Beachwalk Shopping Centre, serta pembangunan Beachwalk Residence. Proyek lainnya 31 Sudirman Suite di Makassar.
Dari keempat proyek tersebut, tiga di antaranya akan selesai tahun ini. "Selain proyek Makassar yang sedang pembangunan, kami juga memiliki proyek Sahid Kuta Lifestyle Resort di Bali yang terdiri dari Hotel Aloft dan Yello serta Extension Beachwalk Shopping Center Bali akan selesai di tahun ini," ujarnya kepada kontan.co.id, Jumat (6/3).
Selain mengandalkan proyek-proyek eksisting, strategi yang diterapkan perseroan menjaga kinerja tahun ini dengan melakukan promosi kreatif serta pengembangan proyek-proyek baru dengan konsep mixed-used yang mendorong pendapatan dan laba usaha perusahaan secara berkesinambungan.
Baca Juga: Triniti Properti (TRIN) targetkan marketing sales hingga Rp 900 miliar tahun ini
Karenanya, tahun ini pihaknya juga setidaknya menyiapkan satu proyek baru. Proyek tersebut bakal dikembangkan di Semarang. Namun, untuk detil proyek dan kebutuhan anggaran Diana tak membeberkannya.
Untuk melanjutkan pengembangannya, emiten dengan sandi saham INPP ini menyebut bakal menggelontorkan belanja modal atawa capital expenditure (capex) sebesar Rp 550 miliar. "Sumber dana sekitar 50% dari bank dan sisanya ekuitas," lanjutnya.
Selain itu, sebelumnya pihaknya juga telah mendapatkan restu untuk melakukan rights issue. Namun, manajemen masih akan melakukan evaluasi terkait eksekusinya. Hal tersebut lantaran, perseroan ingin memantau situasi pasar dalam negeri dan global serta melihat situasi dengan merebaknya virus corona yang melanda dunia.
Baca Juga: Recurring income kuat, emiten ini dipandang stabil meski hadapi tantangan ekonomi
Nantinya, dana yang bakal didapat untuk pengembangan proyek-proyek dalam pipeline.
Tahun ini, INPP memproyeksikan pendapatan sebesar Rp 900 miliar dengan laba usaha Rp 150 miliar. Asal tahu saja, proyeksi tersebut sama dengan realisasi perseroan sepanjang 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News