Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang kuartal I tahun 2020, total penanaman modal sektor manufaktur mengalami peningkatan dobel digit. Namun pasca pandemi menghantam industri nasional di kuartal dua, tren kenaikan investasi berpeluang menyusut.
Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal yang diolah Kementerian Perindustrian (Kemenperin), penanaman modal baik asing maupun dalam negeri periode Januari-Maret 2020 menyentuh angka Rp 64 triliun atau naik 44,7% dibanding capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 44,2 triliun.
Baca Juga: Penanaman modal sektor kimia tumbuh 2 kali lipat di kuartal I 2020
Hery Mulyana, Kasubbid Basis Data Industri Kementerian Perindustrian memberikan keterangan kepada Kontan.co.id, Rabu (3/6), bahwa jumlah investasi di kuartal pertama mengalami kenaikan yang signifikan. "Rinciannya sebanyak Rp 44,2 triliun penanaman modal asing (PMA) dan Rp 19,8 triliun penanaman modal dalam negeri (PMDN)," ujarnya.
Nilai investasi industri manufaktur di kuartal I-2020 tersebut memberikan kontribusi signifikan hingga 30,4% dari total investasi keseluruhan sektor yang menembus Rp 210,7 triliun.
Sebelumnya Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menerangkan, masuknya investasi juga akan meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri serta memberikan nilai tambah bagi bahan baku lokal dan mendongkrak daya saing industri nasional.
"Selain itu, mendukung pembangunan daerah dan memberikan efek yang luas pada pembukaan lapangan kerja. Hingga saat ini, total penyerapan tenaga kerja di sektor industri lebih dari 18,87 juta orang, imbuhnya.
Baca Juga: Investasi manufaktur di triwulan I 2020 tumbuh, ini penjelasan Kadin