Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri manufaktur bahan kimia dan barang dari bahan kimia mencatatkan pertumbuhan penanaman modal di sepanjang kuartal I 2020 jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, perolehan ini belum bisa mencerminkan realisasi investasi di industri kimia sepanjang tahun ini.
Melansir catatan dari Kementerian Perindustrian di kuartal I 2020 Penanaman Modal Asing (PMA) tumbuh dua kali lipat dibandingkan kuartal I 2019 yang senilai US$ 217,06 juta menjadi US$ 543,63 juta. Adapun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) juga mencatatkan kenaikan 157% yoy dari sebelumnya Rp 330 miliar di kuartal I 2019 menjadi Rp 851,32 miliar.
Baca Juga: Kemenperin susun surat edaran panduan kenormalan baru untuk aktivitas industri
"Investasi yang ada sepanjang kuartal I 2020 berupa ekspansi dari pemain yang sudah punya pabrik jadi bukan investor baru," jelas Wakil Ketua Umum Inaplas, Suhat Miyarso kepada Kontan.co.id, Rabu (3/6).
Salah satu investasi yang terealisasi di awal tahun ini adalah pabrik PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) yakni pabrik Butene-1, Methyl Tert-Butyl Ether (B1-MTBE). Pabrik ini mampu memproduksi Butene-1 hingga 43.000 ton/tahun dan Metil Tert-Butil Ether (MTBE) kapasitas 127.000 ton/tahun.
Baca Juga: Inaplas yakin new normal bisa bantu kerek utilisasi hilir kimia yang anjlok
Suhat menjelaskan adapun realisasi penanaman modal di tiga bulan tahun ini lokasinya masih sebagian besar di Jawa, di tempat yang sebelumnya sudah eksisting dan tentu saja di lokasi yang Upah Minimum Provinsi (UMP) nya relatif rendah. Suhat memproyeksikan di sepanjang tahun ini tidak ada (penanaman modal) yang signifikan di industri kimia karena pengusaha masih menunggu Corona berakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News