kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.286.000   8.000   0,35%
  • USD/IDR 16.722   27,00   0,16%
  • IDX 8.242   -33,17   -0,40%
  • KOMPAS100 1.150   -4,66   -0,40%
  • LQ45 842   -2,15   -0,25%
  • ISSI 285   -0,47   -0,16%
  • IDX30 441   -2,54   -0,57%
  • IDXHIDIV20 511   -0,99   -0,19%
  • IDX80 129   -0,47   -0,36%
  • IDXV30 136   -1,17   -0,85%
  • IDXQ30 141   -0,13   -0,10%

IPC TPK Hadirkan 3 Layanan Penghubung Pelayaran dari Jakarta ke Vietnam


Selasa, 04 November 2025 / 20:42 WIB
IPC TPK Hadirkan 3 Layanan Penghubung Pelayaran dari Jakarta ke Vietnam
ILUSTRASI. PT IPC Terminal Petikemas (IPC TPK) resmi melayani rute pelayaran tambahan menuju Vietnam


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT IPC Terminal Petikemas atau IPC TPK menghadirkan tiga layanan direct call yang menghubungkan Terminal Operasi 3 Pelabuhan Tanjung Priok langsung ke pelabuhan-pelabuhan utama di Vietnam. 

Kapal MV Feng Hai 98 milik Iran Shipping Line resmi bersandar di Terminal Operasi 3 IPC TPK Tanjung Priok pada Jumat, (31/10/2025) sebagai bagian dari pembukaan layanan baru direct call ke Hai Phong, Vietnam. 

Dalam pelayaran perdananya, kapal ini dilayani sebanyak 395 boks petikemas untuk kegiatan bongkar dan muat. Rute yang ditempuh kapal tersebut meliputi Jakarta – Port Klang – Hai Phong – Jakarta. 

“Langkah ini menjadi bukti nyata komitmen IPC TPK dalam mendukung peningkatan ekspor nasional, khususnya ke Vietnam yang tengah tumbuh pesat sebagai pusat industri dan logistik Asia Tenggara,” ujar Pramesti Wulandary, Corporate Secretary IPC TPK dalam keterangan resmi, Selasa (4/11/2025).

Baca Juga: IPC TPK Buka Rute Baru ke Vietnam, Perkuat Konektivitas Maritim ASEAN

Sepanjang tahun 2025, Pramesti menjelaskan, IPC TPK telah menggandeng tiga mitra pelayaran internasional untuk memperkuat jaringan ekspor menuju kawasan ini, yaitu KM HT Progress dari FIAS Shipping Line dengan tujuan Bangkok dan Vietnam, MV Alvan dari HDAS Co bekerja sama dengan agen Karana Line, dan MV Feng Hai 98 dari Iran Shipping Line dengan tujuan akhir Hai Phong, Vietnam. 

Kehadiran layanan ini menurutnya tidak hanya memperluas jangkauan logistik nasional, tetapi juga memberikan efisiensi waktu dan biaya bagi pelaku ekspor Indonesia. 

Dalam konteks yang lebih luas, pemerintah Indonesia dan Vietnam menargetkan nilai perdagangan bilateral mencapai US$ 18 miliar atau setara Rp 300,93 triliun (asumsi kurs per Selasa, 4 November 2025 US$ 1 setara Rp 16.718,70) pada tahun 2028. Kolaborasi ini dinilai IPC TPK sebagai langkah penting menuju kemitraan strategis yang semakin komprehensif antara kedua negara. 

Baca Juga: IPC TPK Pontianak Perkuat Ekspor Kalbar dengan Layanan Rutin ke Singapura

Hai Phong sendiri dikenal sebagai kota pelabuhan strategis di Vietnam Utara yang menjadi pionir dalam pengembangan logistik hijau dan berkelanjutan. Berdasarkan data Vietnam.vn, kota ini bertumpu pada tiga pilar utama: industri-teknologi, pelabuhan-logistik, dan pariwisata-perdagangan. 

Kerja sama ini menurut Pramesti menjadi fondasi penting untuk memperluas akses pasar ekspor Indonesia ke Asia Tenggara. Dengan layanan direct call, rantai pasok bisa lebih efisien, kompetitif, dan memberi nilai tambah bagi pelaku usaha nasional

“Melalui kolaborasi dengan berbagai pelayaran internasional, IPC TPK berupaya memastikan pelabuhan Indonesia menjadi simpul penting dalam jaringan perdagangan Asia Tenggara,” tutup Pramesti. 

Baca Juga: IPC TPK Panjang Catat Pertumbuhan Trafik 27,69% hingga September 2025

Selanjutnya: Mohammed bin Salman Akan Kunjungi Washington untuk Bertemu Trump Akhir Bulan Ini

Menarik Dibaca: Hujan Lebat dan Angin Kencang, Cek Peringatan Dini Cuaca Besok (5/11) di Jabodetabek

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×