Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
Di tengah berbagai tekanan bisnis, PGN berhasil menurunkan biaya operasional atau opex sebesar $ 180,4 juta. Manajemen juga berhasil memangkas capex, salah satunya pada pembangunan pipa minyak Rokan, sebesar 150 juta dolar AS atau setara dengan Rp 2,1 triliun.
"Posisi keuangan PGN cukup baik, dengan total aset sebesar 7,53 miliar dolar AS. Aset tersebut termasuk kas dan setara kas sebesar $ 1,18 miliar," jelas Arie melalui rilis resmi perusahaan.
Baca Juga: PGN (PGAS) berbalik merugi pada tahun lalu
Secara umum, Fendi menghitung, harga saham berkode PGAS ini secara fundamental dari price to value bagus sekali. Namun dari price to earning ratio justru negatif. Ini menunjukkan bahwa secara fundamental kuat, tapi ada dua faktor utama yang menjadi value destroyer bagi saham PGAS saat ini.
Pertama, margin bisnis yang terbatas karena harga jual dipatok $ 6. Kedua adalah sengketa kasus putusan PPN gas bumi dengan DJP.
"Investor pasar modal menunggu kejelasan dari skema kompensasi bagi PGAS dari pemerintah. Hal ini sangat dibutuhkan untuk menjadi game changer atas kinerja keuangan perseroan kedepan," pungkas Fendi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News