Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) melaporkan kinerja keuangan konsolidasian untuk semester I tahun 2025, yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) dan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Rintis, Jumadi, Rianto & Rekan, anggota jaringan global PricewaterhouseCoopers.
Pada periode Januari–Juni 2025, ITMG mencatat pendapatan bersih sebesar US$ 919,42 juta, turun 12,40% secara year on year (YoY) dibandingkan semester I-2024 yang mencapai US$ 1,05 miliar.
Baca Juga: Laba Bersih Indo Tambangraya (ITMG) Tergerus 29,51% jadi US$90,98 juta di Semester I
Penurunan pendapatan ini dipengaruhi oleh turunnya rata-rata harga jual (ASP) batubara sebesar 19% YoY, dari US$ 97 per ton menjadi US$ 78 per ton, seiring pelemahan harga acuan Indonesia Coal Index (ICI).
Meski demikian, produksi batubara ITMG meningkat 12% YoY menjadi 10,4 juta ton, disertai kenaikan volume penjualan sebesar 8% YoY menjadi 11,7 juta ton pada semester I-2025.
Perusahaan berhasil menekan beban pokok pendapatan sebesar 10,28% YoY menjadi US$ 694,70 juta, berkat efisiensi biaya operasional dan pengendalian biaya lainnya.
Dalam keterangan resmi Selasa (12/8/2025), manajemen ITMG menjelaskan, "Penurunan ini disebabkan oleh biaya operasional yang lebih rendah serta lebih efisien pada biaya-biaya yang dapat dikendalikan."
ITMG juga mencatat penghasilan keuangan sebesar US$ 21 juta, sedikit meningkat dibanding tahun sebelumnya.
Baca Juga: Rekomendasi Saham Batubara Senin (28/7): Cek ITMG dan AADI di Tengah Tekanan Harga
Beban lainnya (net) turun drastis dari US$ 27 juta menjadi US$ 3 juta, terutama karena kerugian selisih kurs yang lebih rendah.
Kontribusi royalti kepada pemerintah tercatat menurun 10% menjadi US$ 104 juta, disebabkan oleh penurunan rata-rata harga jual batubara. Beban pajak penghasilan perusahaan sebesar US$ 43 juta pada periode yang sama.
Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar US$ 90,98 juta, turun 29,51% YoY dibanding semester I-2024.
Total aset perusahaan menurun tipis 1% menjadi US$ 2,39 miliar, sementara kas tetap kuat di posisi US$ 1 miliar. Total liabilitas meningkat 9% year to date (YTD), didorong oleh kenaikan liabilitas sewa.
Manajemen ITMG juga mengumumkan langkah strategis melalui akuisisi 9,62% saham pada perusahaan tambang nikel terbuka, PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE), senilai US$ 16 juta.
Baca Juga: Suku Bunga Turun, Indo Tambangraya (ITMG) Belum Tertarik Akses Pendanaan Eksternal
Mengenai investasi ini, manajemen menyatakan, "Investasi ini menandai tonggak strategis dalam perjalanan transformasi bisnis ITMG, yang menunjukkan komitmen perusahaan terhadap transisi yang bertanggung jawab dan menandai langkah pertama perusahaan dalam sektor mineral strategis dengan memasuki industri nikel."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













