kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,65   7,31   0.81%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Izin impor hortikultura dan sapi tertahan


Rabu, 10 Desember 2014 / 10:19 WIB
Izin impor hortikultura dan sapi tertahan
ILUSTRASI. Rudal hipersonik Fattah milik Iran


Reporter: Handoyo | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemdag) belum juga membuka izin impor produk hortikultura dan sapi untuk tahun 2015. Padahal, kedua kebijakan itu mengatur, pengajuan impor hanya dapat dilakukan satu bulan sebelum pelaksanaan impor. 

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemdag Partogi Pangaribuan mengatakan, izin impor kedua jenis produk itu belum dibuka lantaran masih menunggu rekomendasi dari Kementerian Pertanian (Kemtan). Kemdag juga tengah mengevaluasi pelaksanaan impor yang berjalan selama ini.

Dalam catatan KONTAN, pada tahun 2014 ini, perhitungan izin impor yang diberikan untuk hortikultura adalah sebanyak 734.966 ton untuk 16 jenis buah dan sayur. Sementara itu, impor produk sapi impor yang diberikan untuk tahun ini sebanyak 750.000 ekor. 

Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Satria Hamid mengharapkan, pemerintah segera menerbitkan izin impor untuk kedua produk tersebut sesuai dengan ketentuannya. Untuk menghitung jumlah kebutuhan hortikultura dan daging sapi dalam negeri, Satria berkeyakinan pemerintah pasti memiliki kalkulasi tersendiri.

Kepastian untuk memberikan izin impor tersebut menurut Satria, perlu diberikan kepada kalangan pengusaha. "Kami pelaku usaha yang terkait dengan tata niaga hortikultura dan daging membutuhkan kepastian berbisnis, agar stok semester I mencukupi sehingga tidak terjadi gejolak harga," kata Satria, kemarin (9/10). 

Namun, Partogi membantah anggapan bahwa harga sayur, buah dan daging sapi akan naik gara-gara izin impor belum keluar. "Mereka pasti sudah ada perencanaan. Mungkin mereka sudah memesan agar tidak rugi," katanya.

Selama ini, ada beberapa produk hortikultura dan daging yang tidak dapat disuplai dari dalam negeri. "Kami akan dukung produk lokal hortikultura dan daging, namun karena harga yang fluktuatif, ditambah biaya distribusi yang tinggi, sehingga harga produk dalam negeri, seperti cabai dan daging, tidak stabil," tambah Satria. 

Ketua Dewan Hortikultura Nasional (DHN) Benny Kusbini sepakat dengan Kemdag yang belum memberikan rekomendasi impor hortikultura untuk tahun depan. Soalnya, selama ini, pemerintah terkesan kebablasan dalam memberi izin. Ia pun berharap, produk hortikultura dalam negeri diberikan ruang lebih luas di pasar domestik. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×