kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Izin impor sapi indukan kuartal IV hanya 200 ekor


Minggu, 28 September 2014 / 18:07 WIB
Izin impor sapi indukan kuartal IV hanya 200 ekor
Menko Polhukam Mahfud MD (tengah) Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani (kanan) dan Kepala PPATK Ivan Yustiavandana (kiri) di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (11/4/2023). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.


Reporter: Handoyo | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Minat untuk impor sapi indukan alias sapi betina produktif kembali muncul. Meski masih minim, ada kuartal IV ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah memberikan izin impor sapi indukan sebanyak 200 ekor. 

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Partogi Pangaribuan mengatakan, diharapkan pengajuan impor yang dilakukan oleh perusahaan pengemukan sapi atau feedloter terus berjalan. "Mudah-mudahan banyak yang impor agar pengembangbiakkannya bagus," kata Partogi, akhir pekan lalu.

Namun sayang, Partogi tidak merinci perusahaan mana yang melakukan importasi sapi indukan tersebut. Bila impor sapi indukan tersebut dapat direalisasikan, hal terebut akan melengkapi pelaksanaan importasi sapi indukan yang dilakukan.

Sekedar catatat saja, meskipun pada awal tahun lalu cukup banyak feedloter yang mengajukan impor sapi indukan, namun kenyataanya belum mengembirakan. Sepanjang tahun ini, realisasi impor sapi indukan masih kurang dari 2.000 ekor.

Perusahaan yang telah merealisasikan impor sapi indukan tersebut adalah PT Sulung Ranch anak usaha PT Citra Borneo Indah (CBI) yang berada dilingkup PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS). Impor sapi indukan Sulung Ranch ini dilakukan pada awal kuartal III ini.

Semester I tahun ini Kemendag sebenarnya telah memberikan izin impor untuk sapi indukan. Jumlahnya total mencapai 7.500 ekor, yang terdiri dari 2.500 ekor yang persetujuan impornya diberikan pada kuartal I, dan 5.000 ekor persetujuan impornya diberikan pada kuartal II. Untuk kuartal III tidak ada perusahaan yang mengajukan importasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×