kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jajaki ritel oksigen rumahan, Aneka Gas Industri (AGII) perkuat lini bisnis gas medis


Jumat, 25 September 2020 / 15:34 WIB
Jajaki ritel oksigen rumahan, Aneka Gas Industri (AGII) perkuat lini bisnis gas medis
ILUSTRASI. Petugas PGN memasok gas bumi di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/2/2020). PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN) menyalurkan gas bumi untuk mendukung kebutuhan bagi tenaga medis maupun pasien di Wisma Atlet Kemayoran yang dijadikan pusat rehabilitas


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) melirik peluang untuk memperkuat lini bisnis gas medis yang semakin dibutuhkan pada masa penanganan pandemi covid-19 ini.

Aneka Gas Industri pun merambah segmen penjualan ritel untuk produk gas pribadi dan ventilator.

Direktur Utama Aneka Gas Industri, Rachmat Harsono, menyampaikan, pihaknya masuk ke sektor homecare dengan merek Oxypure. Produknya berupa tabung gas oksigen pribadi yang dapat membantu individu dengan gejala covid-19 ringan untuk melakukan perawatan mandiri.

Menurut Rachmat, produk ini diminati pelanggan guna mengantisipasi ketersediaan ruang di rumah sakit yang semakin terisi.

Baca Juga: Coca-Cola Amatil targetkan kebutuhan energi 60% dipenuhi dari sektor EBT

"Karena Covid ini obatnya oksigen, kami sudah mulai (menjual) juga ventilator dan oksigen untuk rumah-rumah, sudah merambah ke end user. Orang-orang sudah beli karena antisipasi bila rumah sakit kamarnya penuh," ujar Rachmat saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (23/9).

Dia bilang, produk Oxypure bisa didapat secara offline lewat cabang-cabang dan sales AGII yang saat ini terdapat di 26 provinsi di Indonesia. Sayangnya, Rachmat tak membeberkan berapa nilai investasi dan target penjualan untuk segmen ritel gas medis rumahan ini.

Yang jelas, dia menyampaikan bahwa produk Oxypure ini merupakan kerjasama AGII dengan perusahaan yang berasal dari Eropa dan Asia.

"Bukan capex, hanya modal kerja, kami sale agent dan exclusive distributor. Untuk itu (proyeksi penjualan) belum ada," sambung Rachmat.

Pada masa pandemi ini, AGII memang mengoptimalkan lini gas medis. Tak semata perhitungan bisnis, Rachmat menyebut bahwa penyediaan gas medis memang sangat penting dan dibutuhkan dalam penanganan covid-19.

Baca Juga: Komitmen pemerintah untuk penggunaan energi terbarukan didukung kalangan industri

Dia pun berharap Indonesia tidak mengalami kelangkaan gas medis sebagaimana yang dialami sejumlah negara, seperti India.

"Kami selalu siap (memasok gas medis). Mudah-mudahan tidak darurat oksigen medis seperti di negara-negara lainnya," ujar Rachmat.

Saat ini, AGII turut memasok gas medis ke hampir 80% rumah sakit di Indonesia. Meski tak menyebutkan secara detail, tapi Rachmat mengungkapkan bahwa kebutuhan gas medis  melonjak signifikan.

"Semakin naik. Masih belum tahu berapa persen yang pasti cukup signifikan dengan lojakan pasien. Dan rumah sakit rujukan pengirimannya lebih sering daripada biasanya," terangnya.

Sedangkan dari lini bisnis lainnya, seperti filling station, AGII masih wait and see untuk melakukan ekspansi di tahun ini. "Kita tetap akan resilience dan wait and see, masih banyak yang masih bisa di maximize," imbuh Rachmat.

Sebagai informasi, saat ini AGII mengoperasikan jaringan ritel yang mencakup 44 pabrik dan 104 filling station yang beroperasi di 26 provinsi. Termasuk juga memasok kebutuhan gas untuk industri customer goods dan food and beverage.

Merujuk pada pemberitaan Kontan.co.id, AGII pun tengah menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Aneka Gas Industri Tahap II Tahun 2020 dengan nilai Rp 100 miliar. Obligasi ini merupakan bagian dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan II Aneka Gas Industri dengan total nilai Rp 500 miliar.

AGII juga menerbitkan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Aneka Gas Industri Tahap II Tahun 2020 dengan nilai pokok Rp 205 miliar. Penerbitan ini merupakan bagian dari Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Aneka Gas Industri dengan nilai Rp 1 triliun.

Baca Juga: Setelah Saratoga, Kini Giliran Dirut Aneka Gas Industri yang Borong Saham AGII

Berdasarkan pengumuman KSEI, Rabu (16/9), masa penawaran umum obligasi ini akan berlangsung pada 25, 28, dan 29 September 2020. Penjatahan akan berlangsung 30 September. Sedangkan tanggal distribusi obligasi dan sukuk secara elektronik adalah pada 2 Oktober 2020.

Menurut Rachmat, dana dari hasil penerbitan obligasi dan juga sukuk ijarah tersebut akan AGII gunakan untuk refinancing utang jatuh tempo pada awal Desember mendatang yang senilai Rp 302 miliar. "(Dana hasil obligasi dan sukuk ijarah) hanya dedicated untuk refinancing," pungkasnya.

Selanjutnya: Aneka Gas Industri (AGII) menawarkan surat utang dengan bunga 9,25%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×