kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jalani strategi akuisisi tambang, PLN pastikan tidak melupakan pengembangan EBT


Minggu, 30 Agustus 2020 / 13:52 WIB
Jalani strategi akuisisi tambang, PLN pastikan tidak melupakan pengembangan EBT
ILUSTRASI. Suasana aktivitas bongkar muat batu bara dari kapal tongkang ke mesin pembangkit di Kompleks PLTU Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timu. ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf/foc.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) berupaya mengakuisisi tambang batubara guna menjaga pasokan batubara untuk pembangkit listrik perusahaan pelat merah tersebut. Meski begitu, kegiatan tersebut tidak mempengaruhi rencana PLN untuk memaksimalkan sumber energi baru terbarukan (EBT).

Vice President Public Relations PLN Arsyadany Ghana Akmalaputri memastikan, akuisisi tambang batubara yang dilakukan oleh PLN terbatas pada porsi tertentu. Dalam hal ini, hanya untuk menjamin ketersediaan batubara untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang sudah ada.

Pihak PLN tetap berupaya meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT) di sektor pembangkit listrik. Terlebih, pemerintah telah menargetkan kontribusi EBT mencapai 23% di tahun 2025 mendatang. “Kami tetap berkomitmen mendukung EBT. Untuk EBT sudah diatur dalam RUPTL dan sudah direncanakan proses pemenuhan bauran energinya,” ujar dia, Sabtu (30/8).

Mengutip berita sebelumnya, Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Selasa (25/8) lalu menyebut, terdapat tiga program akuisisi yang dijalankan oleh PLN.

Baca Juga: PGN (PGAS) mengantongi lebih dari 405.000 pelanggan saat ini

Pertama, program akuisisi tambang untuk penyediaan batubara PLTU Mulut Tambang (MT). Program ini sudah berjalan di PLTU MT Jambi-1 berkapasitas 2x300 MW dan PLTU MT Kalselteng-3 berkapasitas 2x100 MW. Sebagian saham tambang di sekitar kedua PLTU tersebut sudah dimiliki oleh PLN Group.

Kedua, program akuisisi tambang batubara berikut infrastruktur pendukung untuk mempertahankan keamanan pasokan (security of supply) dan efisiensi biaya penyediaan batubara. Program ini sudah berjalan di Sumatera Selatan yang mana PLN Group memiliki sebagian saham tambang.

Ketiga, program kerja sama tambang untuk pemanfaatan batubara lokal yang berlokasi dekat dengan PLTU. Progam ini mulai dikerjakan di PLTU Nagan Raya 1-2 dan diharapkan bisa mengurangi biaya transportasi pengangkutan batubara dari luar daerah.

Arsya mengatakan, akuisisi tambang batubara pada dasarnya ditujukan untuk menjaga pasokan batubara bagi pembangkit listrik perusahaan pelat merah tersebut. 




TERBARU

[X]
×