Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perunggasan (poultry) PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) memprediksi permintaan terhadap daging ayam tahun depan akan meningkat hingga 24% dibanding tahun ini.
Salah satu pemicunya adalah efek dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diprediksi akan mulai berjalan tahun depan.
"Dengan adanya Presiden baru yang ingin memberi makan bergizi. Tahun depan ada potensi demand daging ayam yang naik 24%," ungkap Senior Vice President PT Japfa Comfeed Indonesia TBK (JPFA) Achmad Dawami, dalam acara Knowledge Forum XIII - 2024 yang dilaksanakan oleh PT Bank Central Asia Tbk (BCA) di Jakarta, Rabu (13/11).
Baca Juga: Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) Garap Program Makan Bergizi Gratis
Pria yang akrab disapa Dawami ini mengatakan bahwa secara keseluruhan JPFA optimistis di sisa tahun ini dan menjelang tahun depan prospek emiten perunggasan atau poultry akan semakin membaik jika dibandingkan tahun lalu.
"Tahun ini lebih bagus daripada tahun lalu, karena kepastian politik sudah terjadi, presiden sudah dilantik, ada rangsangan-rangsangan soal Makan Bergizi Gratis (MBG), itu juga akan ada dampak terhadap konsumsi ayam di kemudian hari," katanya.
Meskipun dari segi penyerapan, Dawami bilang target kebutuhan daging ayam hingga 1,2 juta ton untuk mendukung MBG tidak akan tercapai.
"Meskipun dampaknya tidak sama dengan apa yang diperkirakan, bagi saya berdampak 400.000 ton saja sudah berdampak bagus sekali," tambahnya.
Walaupun didorong dengan MBG, emiten poultry masih akan mengalami tantangan, terutama di tengah meningkatnya angka kelompok masyarakat rentan miskin. Yang akan berpengaruh pada penurunan belanja masyarakat kepada produk poultry, termasuk daging ayam.
Memang, jika menilik data Badan Pusat Statistik (BPS), banyak golongan kelas menengah turun kasta. Membuat jumlah kelompok masyarakat rentan miskin meningkat ke angka 67,69 juta orang atau 24,23% dari total penduduk pada 2024.
Baca Juga: Emiten Sektor Poultry Mulai Memperbaiki Margin Laba
"Kalau lihat data BPS, orang menengah yang menjadi miskin naik menjadi 67,8 juta dan prioritas konsumsi protein itu harus diperhatikan," ungkapnya.
Adapun, jika melihat kinerja keuangan hingga kuartal III-2024, JPFA mencatatkan laba sebesar Rp 2,09 triliun atau melesat 123,6% dari Rp 937,25 miliar di periode yang sama tahun lalu.
Sedangkan dari sisi penjualan bersih, perseroan mencatatkan lonjakan 9,3% dari periode kuartal III-2023 sebesar Rp 37,76 triliun menjadi Rp 41,27 triliun pada sembilan bulan pertama tahun 2024.
Dengan penjualan terbesar berasal dari penjualan peternakan komersial mencapai Rp 17,07 triliun, pakan ternak Rp 11,04 triliun, pengolahan hasil peternakan dan produk konsumen Rp 6,39 triliun, budidaya perairan Rp 3,5 triliun, pembibitan unggas Rp 2,39 triliun dan perdagangan lain-lain Rp 1,54 triliun.
Selanjutnya: Venezuela vs Brasil: Prediksi Skor & Line Up, Serta Link Live Streaming
Menarik Dibaca: Harga Tembus US$ 90.000, Robert Kiyosaki Terus Beli Bitcoin hingga Level Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News